Terungkap Alasan Jayabaya Jadi Raja Paling Terkenal di Kerajaan Kediri
- Istimewa
Jakarta – Dalam daftar raja-raja di Kerajaan Kediri, tercatat sosok Jayabaya. Ia adalah figur penting dalam sejarah Kerajaan Kediri atau Panjalu, memerintah dari tahun 1135 hingga 1159. Dia merupakan raja yang paling terkenal dari Kerajaan Kediri tersebut.Â
Ia juga mendapatkan gelar lengkap yaitu Sri Maharaja Sri Warmeswara Madhusudanawataranindita Suhrtsingha Parakrama Digjayottunggadewanama. Nah, berikut adalah beberapa alasan mengapa dia adalah raja paling terkenal.Â
Mengalahkan Kerajaan JenggalaÂ
Prasasti Hantang yang berasal dari tahun 1135 menunjukkan kehebatan dan kepopuleran Raja Jayabaya yang tak terbantahkan. Prasasti tersebut mencatat keberhasilan Raja Jayabaya dalam mengalahkan Kerajaan Jenggala, memberikan bukti kuat akan prestasinya.
Catatan sejarah mengungkap bahwa pada abad ke-11, Kerajaan Kediri muncul sebagai salah satu penerus Kerajaan Kahuripan yang terbagi. Pada tahun 1045, Kerajaan Kahuripan terbagi menjadi dua entitas: Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Panjalu atau Kediri.
Meskipun terjadi pemisahan, perseteruan antara Kerajaan Jenggala dan Panjalu tetap berlangsung, dengan keduanya saling berusaha mengungguli satu sama lain dalam peperangan. Namun, setelah bertahun-tahun berperang, Kerajaan Kediri berhasil mendominasi dan mencapai kemenangan di bawah kepemimpinan Raja Jayabaya.
Puncak Kejayaan Kerajaan Kediri
Keberhasilan yang mencolok adalah berhasilnya mengangkat kerajaannya ke puncak kemakmuran. Di bawah kepemimpinan Raja Jayabaya, wilayah kekuasaan Kediri meluas secara signifikan dan didukung oleh angkatan laut yang tangguh. Bahkan, nama Kediri telah merambah hingga ke negeri Tiongkok.
Tatanan pemerintahan yang Jayabaya pimpin teratur dengan baik, di mana hukum ditegakkan dengan keras namun adil. Masa pemerintahan Raja Jayabaya juga menjadi tonggak penting dalam kemajuan dunia kesusastraan, bahkan dianggap sebagai permulaan emas bagi kesusastraan Jawa Kuno.
Kemakmuran seni sastra di Kerajaan Kediri tercermin dari kehadiran para sastrawan yang mampu menciptakan karya-karya yang indah dan bermutu. Mpu Sedah dan Mpu Panuluh adalah contohnya, dua tokoh sastrawan yang turut menciptakan Kitab Bharatayuddha pada masa pemerintahan Raja Jayabaya.
Ramalan Jangka Jayabaya, juga dikenal sebagai Ramalan Jayabaya, merupakan naskah ramalan yang dianggap sebagai karya Raja Jayabaya yang dihormati oleh masyarakat Jawa. Isi dari kitab ini diyakini secara turun-temurun karena beberapa ramalannya telah terbukti akurat.
Dalam salah satu ramalannya, Jangka Jayabaya memprediksi tentang kedatangan suku berkulit pucat yang mampu melakukan pembunuhan dari jarak jauh, serta bangsa berkulit kuning dari arah utara. Hal ini dianggap merujuk pada kedatangan penjajah dari Belanda yang telah terjadi di masa lalu.