Respon Ketua BEM UI Terkait Tantangan Ajakan Anggota TNI untuk KKN di Papua

Viral! BEM UI Ditantang KKN di Papua Usai Kritik TNI Melanggar HAM
Sumber :
  • TikTok @oreoo_007

Jakarta –  Ketua BEM UI Verrel Uziel memberikan respon terkait ajakan anggota TNI untuk melakukan KKN di Papua.

Oknum TNI Diduga Terlibat Pembunuhan Pria di Deliserdang Terancam Hukuman Mati

Sebelumnya, BEM UI melalui akun Instagram telah melayangkan kritikan terhadap anggota TNI yang diduga telah melakukan pelanggaran HAM. Hal itu pun mendapatkan komentar dari anggota TNI.

Nasib tak Ada yang Tahu, Jenderal TNI Agus Subiyanto Dulu Ditolak Jadi Satpam

"Halo dek yang terpelajar dan berpendidikan sudah lihat beritanya belum tentang yang ditangkap pihak itu siapa. Jangan mengatasnamakan masyarakat sipil atau orang Papua karena tidak semua orang Papua ada separatis," tulis komen salah satu anggota TNI.

Viral Perwira Polisi di Maros Mesum dengan Istri Orang, Langsung Ditahan Propam

"kami tahu siapa yang harus diamankan dan siapa yang harus dijaga gini aja kalau KKN cobalah ke desa-desa terpencil di sana biar tahu gimana kehidupan di sana jangan menyuarakan dari tempat enak," lanjut dalam komennya.

Dilansir dari akun Instagram @mood.jakarta, Sabtu 6 April 2024. Dalam keterangan akun tersebut, bahwa BEM UI yaitu Verrel Uziel memberikan respon terkait ajakan anggota TNI untuk melakukan KKN di Papua.

Ia juga menambahkan lebih lanjut bahwa tujuan BEM UI mengunggah kritikan melalui media sosial adalah untuk menyuarakan rakyat Papua terkait dugaan pelanggaran HAM yang terjadi disana.

Respon BEM UI Terkait Ajangan Anggota TNI untuk KKN di Papua

Photo :
  • IG: mood.jakarta

"BEM UI menyuarakan yang perlu untuk disuarakan. Tanah Papua adalah bagian dari Indonesia, setiap suara dari saudara kita layak disuarakan. Pelanggaran HAM dalam bentuk apapun tidak mendapatkan justifikasi,"

"Seorang warga sipil yang dianiaya dalam video tersebut pada akhirnya dilepaskan karena tidak terbukti bagian dari gerakan separatis. NKRI sebagai negara hukum, sudah semestinya segala tindak tanduk berpedoman pada hukum yang berlaku. Masyarakat sipil tak jarang menjadi korban salah sasaran dan prajurit pun menjadi korban atas konflik berkepanjangan ini."

"Ramainya situasi ini juga dikarenakan respon anti kritik oknum-oknum prajurit TNI yang jumlahnya sangat banyak. Kapuspen TNI sudah mengakui bahwa penganiayaan dilakukan oleh oknum TNI dan meminta maaf serta tidak membenarkan kejadian tersebut. Miris membaca komentar-komentar yang mampir di akun BEM UI atau saya pribadi, yang keluar dari konteks dan menormalisasi kekerasan."

"Sangat banyak ancaman dan intimidasi. Sangat banyak oknum-oknum aparat yang anti kritik dan melanggengkan kekerasan. Lebih parah, sangat banyak yang akhirnya melakukan kekerasan seksual secara verbal kepada fungsionaris BEM UI. Baiknya sama-sama introspeksi dan berbenah," tulis Ketua BEM UI Verrel Uziel melalui Instagram strorinya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya