Deretan Aktor Pembakar Al-Qur'an yang Gegerkan Dunia, Ada yang Baru Meninggal
- X/Salwan Momika
Jakarta – Peristiwa pembakaran Al-Qur'an di Swedia dan Denmark telah menjadi sorotan dunia. Tindakan penistaan ini telah memicu reaksi diplomatik yang panas dari negara-negara Muslim terhadap kedua negara Nordik tersebut.
Kemudian, belum lama ini Salwan Momika dikabarkan meninggal oleh banyak pemberitaan. Berikut ini deretan aktor pembakar Al-Qur'an yang gegerkan dunia yang telah dirangkum VIVA dari berbagai sumber:
1. Salwan Momika
Salwan Momika merupakan imigran asal Irak yang tinggal di Swedia. Ia diketahui telah melakukan aksi pembakaran dan penistaan Al-Qur'an sebanyak tiga kali.
Dalam catatan, Salwan pertama kali melakukan aksi pembakaran kitab suci itu pada Hari Raya Idul Adha 28 Juni tahun lalu. Saat itu, Salwan menggunakan izin yang telah disetujui sebelumnya dari pejabat kota Stockholm untuk membakar halaman-halaman Al-Qur'an di luar masjid pusat kota.
2. Rasmus Paludan
Paludan saat ini dikenal sebagai pengacara yang juga pendiri sekaligus pemimpin partai sayap kanan Denmark, Stram Kurs.
Ia mulai ikut serta dalam agenda anti Islam sejak tahun 2016. Ia juga terlibat dalam aksi yang memicu bentrokan dengan kelompok umat Islam pada tahun 2019.
Di 2020, ia sempat berencana untuk membakar Al-Qur'an di Kota Malmo, Swedia. Namun rencana ini gagal setelah Stockholm melarangnya mengunjungi Swedia dalam jangka waktu 2 tahun.
Tetapi di tahun yang sama, Paludan mendapatkan kewarganegaraan Swedia karena ayahnya yang berasal dari negara itu. Ia akhirnya bisa masuk ke wilayah Negeri Scandinavia itu.
Pada April 2022, Paludan sempat merencanakan aksi pembakaran Al-Qur'an di seluruh kota-kota besar Swedia. Ini akhirnya memicu kerusuhan di negara itu karena banyaknya kelompok yang menentang aksinya.
Selain terkait Al-Qur'an, Paludan juga pernah terlibat skandal perbincangan seksual dengan anak laki-laki di bawah umur.
Surat kabar Denmark Ekstra Bladet bahwa Paludan melalui server Discord-nya telah berbicara tentang seks fetish hardcore dengan anak di bawah umur mulai dari usia 13 hingga 17 tahun.
3. Edwin Wagensveld
Wagensveld juga merupakan pentolan kelompok anti islam di Belanda, Pegida. Pegida sendiri memiliki pandangan bahwa Eropa telah diislamisasi.
Serupa dengan Paludan dan Momika, Wagensveld juga memiliki rekam jejak perusakan Al-Qur'an. Pada Oktober lalu, polisi menangkapnya sesaat sebelum ia membakar Al Quran saat unjuk rasa di Rotterdam.
Selain terkait perusakan Al Quran, Wagensveld pernah terlibat skandal penggelapan pajak di Jerman. Atas tuduhan itu, ia dijatuhi hukuman 33 bulan penjara.
4. Danske Patrioter
Danske Patrioter atau Patriot Denmark merupakan kelompok kanan anti Islam. Mereka melakukan aksi pembakaran Al Quran selama tiga hari berturut-turut di depan komunitas Turki serta Kedutaan Turki dan Saudi pada Agustus 2023 silam.
Meskipun mendapat kecaman dari seluruh dunia, mereka tetap meneriakkan slogan-slogan anti-Islam dan menyiarkan langsung insiden Islamofobia ekstrem di media sosial.
Kelompok itu tak hanya membentangkan spanduk yang menghina Islam dan meneriakkan slogan-slogan Islamofobia, mereka juga menginjak-injak salinan Al-Qur'an saat polisi mengamankan mereka.
Kelompok tersebut juga berencana membakar lebih banyak salinan Al-Qur'an pasca pertemuan online Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang membahas insiden tersebut.
5. Lars Thorsen
Lars Thorsen merupakan figur ekstrimis Norwegia yang sempat membakar kitab suci Al-Qur'an pada Juli 2022 lalu. Aksinya ini ia siarkan secara langsung dalam akun Facebooknya.
Thorsen sendiri diketahui sebagai pemimpin kelompok radikal "Hentikan Islamisasi Norwegia" (Sian). Ia diketahui mendapatkan dukungan setelah kasus terorisme yang terjadi tahun lalu di Oslo, di mana otoritas Norwegia menyebut kasus itu didalangi oleh 'teroris Islam'.