Sosok Desi Setiasari, Kowad Cantik yang Dihina Tetangga Gegara Anak Tukang Ojek
- Instagram desistsr
Bandung – Desi Setiasari adalah contoh nyata bahwa usaha dan doa selalu membuahkan hasil positif. Meskipun berasal dari latar belakang keluarga yang sederhana, Desi berhasil mencapai posisi sebagai prajurit Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).
Desi telah melewati banyak tantangan dalam perjalanan hidupnya hingga dilantik sebagai prajurit. Dari cacian tetangga hingga pelatihan militer yang intensif, semua itu berhasil dia taklukkan berkat ketekunan dan doa dari kedua orang tuanya.
Perempuan yang berasal dari Bandung ini mengungkapkan bahwa dia tidak pernah merasa malu untuk mengakui bahwa dia adalah anak seorang tukang ojek. Bahkan, celaan dan kritikan dari lingkungannya dijadikannya sebagai dorongan untuk mencapai kesuksesan lebih lanjut.
MelaluiYoutube TNI AD, Desi sempat mengungkap kisah masal lalunya itu. Dia bercerita, mulanya ia menyadari terlahir dari keluarga yang tidak kaya raya yang sanggup membiayai pendidikan tinggi. Jangankan untuk pendidikan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun masih terbatas.
Lebih pilunya lagi, di tengah kondisi seperti itu, masih ada saja orang yang merendahkan Desi hingga mencibirnya ketika ia mendaftar sebagai Kowad.
Memiliki mental yang kuat, Desi terus melangkah kendati terus dihujani cercaan. Bahkan, dia sama sekali tak membalasnya dengan amarah, malah dia terus menebar senyum sambil berdoa agar tuhan mengabulkan niatnya untuk menjadi prajurit wanita TNI AD.
“Saya hanya akan berikan senyuman saja kepada mereka bahwa saya bisa. Kalau anak tukang ojek juga bisa jadi prajurit," kata Desi di YouTube TNI AD, dilihat Kamis, 4 April 2024.
Bukan cuma Desi, kedua orangtuanya juga disebut mendapat perlauan sama dari warga sekitar. Ibunda Desi, Ati Kusmiati menuturkan, ada warga yang bahkan yakin Desi tak akan lolos dan menjadi prajurit TNI. Sebab, kata warga itu untuk bisa lolos seleksi membutuhkan biaya yang tak kecil.
Parahnya lagi, ketika Desi telah lulus dan diterima sebagai anggota TNI AD, masyarakat sekitar justru menudingnya menyogok agar dapat lolos sleksi.