Ramalan Jayabaya: Satrio Wirang Simbol Ambisi Politik yang Membahayakan

Jayabaya
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – Di antara ramalan Jayabaya yang terkenal, terdapat satu yang menarik perhatian, kisah tentang Satrio Wirang. Sosok ini digambarkan sebagai pemimpin yang mengalami kekalahan dalam peperangan. Namun, tidak terima dengan hasil tersebut dan berusaha menjegal pemimpin yang baru.

Chelsea Islan Dapet Julukan Lady Boss, Kok Bisa?

Menurut ramalan Prabu Jayabaya. Satrio Wirang akan muncul setelah pertempuran sengit antara dua kubu, dimana Satrio Pinigit, pemimpin yang adil dan bijaksana, keluar sebagai pemenang. Kekalahan Satrio Wirang dalam pertempuran itu membuatnya kehilangan banyak pasukan dan membuatnya terluka.

Namun, rasa kecewa dan ambisi akan kekuasaan mendorong Satrio Wirang untuk bangkit kembali. Dia tidak terima dengan kekalahannya dan berniat merebut tahta dari Satrio Piningit. Dalam babad Tanah Jawi, diceritakan bahwa Satrio Wirang mengajak para pengikutnya untuk menjegal Satrio Piningit dan menggagalkan kepemimpinannya.

Ary Ginanjar : Penting Pemimpin Berkarakter Seimbang Intelektual, Emosional dan Spiritual

Ramalan

Photo :
  • pixabay

Ramalan Jayabaya tentang Satrio Wirang ini sering diinterpretasikan sebagai simbol perebutan kekuasaan dan ambisi politik. Sosok Satrio Wirang digambarkan sebagai pemimpin yang haus kekuasaan, tidak segan menggunakan cara licik dan menjegal pemimpin yang sah demi mencapai tujuannya.

Prabowo Ajak Masyarakat Hormati Jokowi: Bukan Membela, Semua Pemimpin Ada Kekurangan

Kemunculan Satrio Wirang dipredisikan akan membawa kekacauan dan gejolak dalam masyarakat. Upaya penjegalannya terhadap Satrio piningit dapat memicu konflik dan perpecahan, mengancam stabilitas dan kemakmuran yang telah diraih.

Namun, ramalan Jayabaya ini juga mengandung pesan moral. Bahwa ambisi dan rasa tak terima dapat membawa dampak negatif. Keinginan untuk merebut kekuasaan dengan cara licik dan menjegal pemimpin yang sah hanya akan membawa kehancuran.

Kisah Satrio Wirang menjadi pengingat bagi para pemimpin dan masyarakat untuk selalu mengedepankan nilai-nilai kebajikan, keadilan dan persatuan. Kepemimpinan yang adil dan bijaksana, seperti yang dilambangkan oleh Satrio Piningit adalah kunci untuk mencapai kemakmuran dan kedamaian.

Ramalan Jayabaya tentang Satrio Wirang, meskipun tidak dapat dipastikan kebenarannya secara literal, tetap memiliki nilai dan makna yang relevan hingga saat ini.

Kisah ini menjadi sebuah refleksi tentang sifat manusia, ambisi politik, dan konsekuensi dari tindakan yang didorong oleh rasa kecewa dan tidak terima.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya