Bangunkan Sahur Gunakan Suara Tak Pantas, Remaja Masjid dan Santri di Tangerang Ribut

Proses mediasi antara DKM, pengelola pondok pesantren, tokoh masyarakat, tokoh agama dan Polsek Pasar Kemis
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)

VIVA - Keributan terjadi antara kelompok remaja masjid di Kampung Teureup, Desa Sukaharja, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, dengan para santri dari salah satu pondok pesantren atau ponpes yang tidak jauh dari lokasi masjid.

Pimpinan Ponpes Jambi Diduga Cabuli Santri di Kamar, Korban Belasan Orang

Keributan hingga berujung aksi baku hantam ini terjadi pada 23.30 WIB, Minggu 24 Maret 2024. Berawal saat para santri mendatangi masjid lantaran merasa terganggu dengan pengeras suara yang ada di masjid tersebut.

"Para santri ini datang ke masjid meminta agar pengeras suara masjid tidak mengganggu, mengingat para santri di saat yang bersamaan sedang ngaji kitab," kata Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuruyandi, Senin, 25 Maret 2024.

Jerman Gelontorkan Rp 133 Miliar Lebih untuk Bantu Proyek Masjid di Seluruh Maroko

Para santri juga menegur para remaja masjid ketika hendak membangunkan sahur. Di mana, kerap kali mengucapkan suara yang kurang pantas.

"Para santri juga menegur soal kegiatan membangunkan sahur yang menggunakan kentongan dan alat lainnya, dengan suara suara diucapkan yang tidak pantas," ujarnya.

Haldy Sabri Beri Maskawin Masjid untuk Irish Bella, Seperti Apa Hukumnya dalam Islam?

Namun hal ini nyatanya menjadi kesalahpahaman dan memicu keributan antar kelompok tersebut. Sehingga warga memanggil pihak kepolisian setempat.

"Kami hadir, dan sampai pukul 01.30 WIB terus dilakukan untuk mediasi kedua belah pihak yang mana sampai saat ini masih kita lakukan, supaya tidak berkepanjangan," ungkapnya.

Foto : Aprizal Wahyudi 28 tahun, Pelaku Pelecehan Seksual Terhadap Belasan Siswa Pondok Pesantren Sri Muslim Mardatillah, Kota Jambi

12 Santri Dicabuli, Kemenag: Ponpes Sri Muslim Mardatillah Jambi Tidak Ada Izin

Paska hebohnya Pimpinan Pondok Pesantren Sri Muslim Mardatillah, Kota Jambi lantaran mencabuli belasan santri dan santriwati di rumah pribadi, Kementerian Agama Kota Jamb

img_title
VIVA.co.id
29 Oktober 2024