Deretan Penerawangan 2024 Nostradamus, Salah Satunya Bencana Mengerikan
Jakarta – Nostradamus, merupakan seorang dokter epidemiologi Prancis pada abad ke-16, terkenal sebagai seorang ahli ramalan yang terus memukau dunia bahkan setelah kematiannya.
Karya-karyanya yang penuh misteri, yang diterbitkan pada tahun 1555 dengan judul Les Propheties, telah diinterpretasikan secara beragam dan menjadi subjek perdebatan selama berabad-abad.
Dari meramalkan peristiwa bersejarah seperti kebakaran besar di London, pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, hingga munculnya Adolf Hitler, Nostradamus telah menjadi topik pembicaraan yang menarik karena prediksinya yang dianggap akurat.
Karena ia menulis dalam bentuk puisi atau kuatrain yang samar, prediksinya selalu dapat ditafsirkan kembali agar sesuai dengan peristiwa sejarah yang terjadi. Berikut deretan penerawangannya:
Nostradamus tampaknya telah melakukan prediksi tentang bencana iklim yang sedang kita alami saat ini, termasuk badai hebat, kebakaran hutan, dan kenaikan suhu.
Dalam puisi-puisinya, dia menyebutkan perbaikan bumi dan banjir besar, serta memperingatkan tentang "kelaparan yang sangat besar akibat gelombang hama," yang mungkin mengacu pada bencana seperti tsunami yang merusak pertanian dan menyebabkan kelaparan.
Jika ramalannya tepat, kita bisa mengantisipasi adanya lebih banyak bencana iklim di masa depan.
Konflik Geopolitik 2024
Ramalan Nostradamus juga menyentuh potensi konflik geopolitik. Dengan bangkitnya China sebagai kekuatan global, para ahli berspekulasi mengenai Perang Dingin baru antara China dan Amerika Serikat.
Syair Nostradamus mencakup baris-baris yang menyebutkan "pertempuran dan pertempuran laut" dan "musuh Merah".
"Musuh Merah" bisa saja dianggap mewakili China yang komunis, dan terkait syair yang menyinggung konfrontasi di laut, China memiliki kemampuan angkatan laut yang signifikan. Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya insiden diplomatik atau hal yang lebih buruk tidak dapat dikesampingkan.
Paus Baru pada 2024
Nostradamus membahas kemungkinan Paus baru pada 2024. Ketika Paus Fransiskus berusia pertengahan 80-an dan menghadapi masalah kesehatan, transisi ke Takhta Suci mungkin akan segera terjadi.
Namun, ia juga memperingatkan bahwa pemimpin baru ini akan "melemahkan kekuasaannya" dan mempertahankan posisinya untuk waktu yang lama. Arti sebenarnya dari "melemahkan" masih terbuka untuk ditafsirkan.
Kekacauan Kerajaan 2024
Lebih jauh lagi, tulisan Nostradamus mengisyaratkan potensi keributan kerajaan. Meskipun beberapa penafsiran menyatakan kematian Ratu Elizabeth II pada tahun 2022, hal ini kemungkinan besar merupakan bukti kewaskitaan komentator Nostradamus, Mario Reading.
Namun, Nostradamus menyebutkan sosok yang dikenal sebagai "Raja Kepulauan", yang menghadapi kontroversi dan akhirnya diusir dengan paksa. Sosok ini digantikan oleh seseorang "yang tidak memiliki tanda raja".
Analisis Reading menunjukkan bahwa hal ini bisa merujuk pada Raja Charles III yang dipaksa turun tahta, dengan Pangeran Harry yang mengambil mahkota alih-alih Pangeran William. Namun hal ini tampaknya tidak mungkin terjadi mengingat kejadian baru-baru ini.