7 Ciri Satria Piningit yang Disebut Jayabaya Hadir di Zamana Kalabendhu Indonesia

Buku panduan aliran Satria Piningit Weteng Buwono
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

Jakarta – Masalah Satria Piningit merupakan salah satu ramalan yang sangat terkenal dari Prabu Jayabaya. Namun, apakah ramalan tersebut telah terbukti?

Menurut kutipan dari buku "Menunggu Satrio Piningit" karya Yanuar Arifin tahun 2011, Prabu Jayabaya meramalkan bahwa bangsa Indonesia akan mengalami zaman kalabendhu (kekacauan). Pada masa tersebut, Satria Piningit akan muncul dan membawa bangsa Indonesia keluar dari keadaan tersebut.

Yanuar menjelaskan dalam bukunya bahwa Prabu Jayabaya, dalam bait 140-173, memulai ramalannya dengan menggambarkan situasi tanah Jawa sebelum kedatangan Satrio Piningit. Situasinya digambarkan sebagai masa kegelapan.

Jayabaya

Photo :
  • Istimewa

Namun, apakah kondisi Tanah Air saat ini mencerminkan zaman kalabendhu seperti yang diprediksi oleh Jayabaya? Tidak ada yang dapat memastikan hal tersebut.

Dalam bukunya, Yanuar menguraikan karakteristik Satria Piningit sesuai dengan yang digambarkan oleh Jayabaya. Satria Piningit mirip dengan Batara Kresna, memiliki karakteristik Pandawa, dan bersenjata trisula.

Dia juga dijelaskan sebagai seorang pemimpin yang memiliki kemampuan meramal masa depan. Satria Piningit yang Diramalkan Jayabaya:

Ciri-ciri Satria Piningit yang Diramalkan Jayabaya

  1. Bisa memprediksi masa depan
  2. Yatim piatu, tak punya bapak dan ibu
  3. Hidup mandiri
  4. Tidak suka meminta-minta atau mengemis
  5. Berwatak arif
  6. Bijak
  7. Welas asih

"Maka tak heran jika kedatangannya sangat dirindukan oleh rakyat. Dia adalah tumpuan seluruh rakyat di atas bumi Nusantara untuk membawa negeri ini ke gerbang kejayaan," tulis Yanuar dalam bukunya.

Bahlil Singgung Raja Jawa, Sekjen PDIP: Kekuasaan Presiden Bukan Segala-galanya

Bait-bait ramalan Jayabaya yang menggambarkan Satria Piningit

Jayabaya

Photo :
  • Istimewa
Bahlil soal Celaka Kalau Main-main sama Raja Jawa: Itu Candaan Politik Saja

Selet-selet yen mbesuk ngancik tutuping tahun

sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu

Kelakar Bahlil soal 'Raja Jawa': Kalau Main-main, Celaka Kita!

bakal ana dewa ngejawantah

apengawak manungsa

apasurya padha betara Kresna

awatak Baladewa

agegem trisula wedha

jinejer wolak-waliking jaman

wong nyileh mbalikake

wong utang mbayar

utang nyawa bayar nyawa

utang wirang nyaur wirang

Sadurunge ana tetenger lintang kemukus lawa

ngalu-ngalu tumanja ana kidu wetan bener

lawase pitung bengi

parak esuk bener ilange

Bethara surya njumedhul

bebarengan sing wis mungkur prihatine manungsa

le;antur-lantur

iku tandane putra Bethara Indra wus katon

tumengka ing arcapada ambebantu wong Jawa

Dununange ana sikil redi Lawu sisih wetan

wetane bengawan banyu...

Terjemahannya:

Selambat-lambatnya kelak menjelang tutup tahun

akan ada dewa tampil berbadan manusia

berparas seperti Batara Kresna

Berwatak seperti Baladewa

bersenjata trisula weda

tanda datangnya perubahan zaman

orang pinjam mengembalikan

orang berutang membayar

utang nyawa dibayar nyawa

utang malu dibayar malu

Sebelumnya ada pertanda bintang pari

panjang sekali tepat di arah selatan menuju timur

lamanya tujuh malam

menghilang menjelang pagi sekali

Bersama munculnya Batara Surya

bersamaan dengan menghilangnya kesengsaraan manusia yang berlarut-larut

itulah pertanda bahwa putra Batara Indra sudah tampak

datang di bumi untuk membantu orang Jawa

asalnya dari kaki Gunung Lawu sebelah timur

sebelah timurnya bengawan...

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya