Mandi Wajib Setelah Subuh, Apakah Puasanya Tetap Sah? Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Pendakwah, Penceramah, Ulama Ustaz Abdul Somad
Sumber :
  • YouTube Cerita Untungs

Jakarta – Mandi wajib adalah salah satu kewajiban dalam agama Islam yang harus dilakukan oleh seorang Muslim dalam beberapa situasi tertentu. Mandi wajib dilakukan untuk membersihkan diri secara ritualistik dan menyucikan diri dari hadas besar.

UAS Kampanye Akbar di Tapsel: Saya Bersaksi Edy-Hasan Orang Baik untuk Memimpin Sumut

Hadas besar yang dimaksud dalam Islam adalah setelah berhubungan intim, setelah haid atau nifas bagi perempuan, setelah mimpi basah, setelah masuk Islam dari keadaan jahiliah (keadaan sebelum masuk Islam), dan sebagainya.

Proses mandi wajib (mandi besar) meliputi mencuci seluruh tubuh dengan air bersih, mulai dari kepala hingga ujung kaki, serta memastikan bahwa tidak ada bagian tubuh yang tertinggal kotoran atau najis. Di sisi lain, mandi wajib ini penting seseorang sedang berpuasa. 

Jordi Onsu Temukan Ketenangan dalam Islam, Blak-Blakan Pernah Ikuti Kajian

Ilustrasi pria mandi.

Photo :
  • Pixabay/Olichel

Tidak sedikit umat Islam yang penasaran apakah harus mendahulukan sahur sebelum mandi wajib atau sebaliknya. Waktu untuk mandi wajib penting untuk diketahui karena berhubungan dengan syarat sah melaksanakan ibadah puasa

PBNU Perkenalkan Humanitarian Islam kepada Delegasi Dunia, Gus Ulil: Lanjutkan Gagasan Gus Dur

Oleh karena itu, setiap umat Islam harus memperhatikan aturan-aturan yang berlaku dalam menjalankan ibadah puasa, termasuk soal mandi wajib setelah sahur. Hal ini pun pernah dijelaskan oleh Ustaz Abdul Somad dalam sebuah kesempatan. 

Pendakwah yang akrab disapa UAS itu menerangkan bahwa waktu mandi wajib yang sesuai syariat sah puasa lewat cerita Rasulullah SAW yang pernah menghadapi situasi seperti itu. Ia menjelaskan lewat sebuah hadist dari Aisyah RA, istri Rasulullah SAW. 

Pendakwah, Penceramah, Ulama Ustaz Abdul Somad

Photo :
  • YouTube Cerita Untungs

"Kata Aisyah (istri nabi) setelah berhubungan ada dua yang dilakukan. Nabi mandi, kadang-kadang berwudhu. Tapi paling sering mandi, adakalanya berwudhu, wudhunya seperti wudhu salat, kemudian nabi makan. Itu dalam keadaan junub puasanya sah," ujar Ustaz Abdul Somad dari kanal YouTube Kun Ma Alloh.

Lebih lanjut, pendakwah asal Sumatera Utara ini menjelaskan bahwa selain berwudhu yang paling bagus adalah mandi wajib lalu sahur. Ia juga mengatakan bahwa semua ulama sepakat bahwa orang yang junub di waktu subuh puasanya tetap sah. 

Ustaz Abdul Somad menegaskan bahwa jika seseorang yang sedang menjalankan puasa Ramadhan bangun dalam keadaan junub setelah subuh, maka puasanya tetap sah untuk dilanjutkan ketika sudah mandi wajib. 

Apabila kamu tidak sempat untuk melakukan mandi wajib karena mendahulukan sahur, lalu melaksanakan mandi wajib tersebut setelah waktu subuh, maka puasanya tetap sah. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya