20 Peringatan Jayabaya Tentang Kiamat yang Mulai Ada di Depan Mata
- Institut Astronomi Universitas Hawaii
Jakarta – Sabdo Palon, salah satu ramalan Jayabaya tentang tanda-tanda kiamat yang akan tampak di tanah Jawa, mulai menjadi kenyataan. Mulai dari wabah hingga bencana alam, seperti yang ditulis oleh Sabdo Palon.
Kejatuhan Majapahit ditandai dengan candrasengkala yang berbunyi "sirna ilang kretaning bumi" yang dapat dibaca sebagai 0041, yang sesuai dengan tahun 1400 Saka atau 1478 Masehi.
Prabu Jayabaya, yang memerintah Kediri dari tahun 1135 hingga 1159 Masehi, terkenal dengan kesaktiannya dalam meramal masa depan. Ramalannya, yang disebut sebagai Jangka Jayabaya, telah terbukti sebagian besar terjadi dan dianggap sebagai legenda.
Beberapa ramalannya tentang masa depan diyakini telah terbukti. Prabu Jayabaya, saat naik takhta, bergelar Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa.
Saat memerintah, Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaannya. Prabu Jayabaya dianggap memiliki ketajaman intuitif yang kuat atau kawaskitan oleh masyarakat Jawa tradisional.
Salah satu ramalan Jayabaya adalah tentang kiamat. Berdasarkan catatan sejarah, Jayabaya dianggap memiliki kemampuan penerawangan ke depan yang disebut futurologi, di mana dia dapat meramalkan kejadian di masa depan melalui ilmu batin.
Kemampuan Jayabaya dalam kawaskitan dan futurologi ini diyakini dipengaruhi oleh seorang pendeta bernama Maulana Ali Samsuyen dari Rum atau Turki.
Kemerosotan moral dan rasa kemanusiaan pada manusia dianggap sebagai salah satu indikasi menuju hari kiamat. Dalam ramalan versi Jayabaya, tanda-tanda mendekati hari kiamat tersebut dijelaskan secara khusus dan terlihat jelas dalam kehidupan saat ini.
Dalam ramalan ini, diinterpretasikan bahwa dunia akan memasuki zaman di mana segalanya akan terbalik dari tatanan sebelumnya. Kejahatan menjadi hal yang biasa, kebaikan dilupakan, dan keserakahan akan harta menjadi prioritas utama.
Selain itu, munculnya fenomena seperti LGBT di mana hubungan sesama jenis dianggap wajar, serta penampilan gender yang tidak konvensional, di mana pria mengenakan pakaian yang biasanya dipakai wanita dan sebaliknya.
Jayabaya juga memprediksi banyak peristiwa yang akan terjadi di masa depan, di mana hampir semua ramalannya terbukti benar.
Hal ini termasuk perkembangan teknologi seperti mobil dan kereta api, serta maskapai penerbangan dan pesawat luar angkasa yang menggantikan fungsi perahu dan transportasi darat.
Selain itu, dia juga meramalkan tentang sungai buatan dan kemajuan e-commerce yang menggantikan keramaian pasar tradisional.
Salah satu prediksinya adalah tentang pasar yang kehilangan suara, yang menggambarkan bagaimana e-commerce saat ini telah mengubah cara kita berbelanja tanpa perlu ke pasar tradisional. Semua ini merupakan bukti dari kebenaran ramalan Jayabaya mengenai tanda-tanda menuju kiamat.
- Umah ala saya dipuja, artinya rumah maksiat makin dipuji.
- Wong wadon lacur ing endi-endi, artinya banyak perempuan lacur di mana-mana.
- Akeh laknat, artinya banyak kutukan.
- Akeh pengkhianat, artinya banyak pengkhianat.
- Anak mangan bapak, artinya anak berani pada bapaknya.
- Sedulur padha mangan sedulur, artinya saudara makan saudara tidak rukun.
- Kanca dadi musuh, artinya kawan jadi lawan.
- Guru disatru, artinya banyak guru dimusuhi.
- Tangga lan curiga, artinya tetangga saling curiga.
- Pedagang akeh sing kepelarang, artinya pedagang banyak yang tenggelam.
- Wong utana akeh sing dadi, artinya penjudi banyak yang merajalela.
- Akeh barang kang haram, artinya banyak barang haram.
- Akeh anak kang haram, artinya banyak anak haram.
- Wong wadon ngelamar wong lanang, artinya perempuan melamar laki-laki.
- Wong lanang ngasura derajate dhewe, artinya laki-laki menghina derajatnya sendiri.
- Akeh barang-barang melebuh luang, artinya banyak barang-barang yang terbuang.
- Akeh uwong kaliren lan wuda, artinya banyak orang lapar dan telanjang.
- Wong tuku ngelenik wong dodol, artinya pembeli membujuk penjual.
- Sing dodol akal okol, artinya penjual membujuk si penjual.
- Wong golek pangan kayak gabuh diintri, artinya ibarat mencari rezeki ibarat gabuh ditampik.