Terkuak Alasan di Balik Pembuatan Konten Ajaran Sesat Boleh Tukar Pasangan
- Istimewa
Blitar – Polres Blitar, Jawa Timur, sedang menyelidiki sebuah video yang menjadi viral karena dugaan adanya Ajaran Sesat yang memperbolehkan pertukaran pasangan di antara anggotanya.
Setelah penyelidikan, diketahui bahwa video yang diunggah oleh akun YouTube Mbah Den (Sariden) sebenarnya dibuat oleh Samsudin, yang dikenal juga sebagai Gus Samsudin, pemilik Pondok Nuswantoro di Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Polres Blitar telah turun tangan terkait video viral ini yang menggambarkan aliran sesat yang mengizinkan jemaahnya bertukar pasangan dengan janji surga. Setelah menjadi viral, video tersebut kemudian diubah ke status privasi atau pribadi di kanal YouTube.
Kapolres Blitar, AKBP Wiwit Adisatria, menegaskan bahwa video viral tersebut merupakan hasil karya Samsudin, yang dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pelanggan di kanal YouTube miliknya.
"Ada beberapa hal yang perlu saya tegaskan terkait video viral yang dibuat oleh Samsudin. Pertama, video itu dibuat semata-mata untuk meningkatkan jumlah pelanggan di kanal YouTube yang bersangkutan (Samsudin)," ujar Wiwit.
"Kedua, pengobatan yang disebutkan dalam video tersebut tidak ada, dan beberapa nama yang disebutkan dalam video tersebut hanya fiktif belaka. Kami memastikan bahwa praktik semacam itu tidak ada di wilayah Kabupaten Blitar," lanjut Wiwit.
Dikatakannya, petugas Polres Blitar sudah mendatangi Samsudin. Kepada petugas, Samsudin menyampaikan bahwa video itu dibuat hanya untuk konten. Kejadian dalam video itu tidak terjadi.
"Kami juga dalami pembuatan video itu. Informasi yang kami terima video itu dibuat di Jawa Barat," ujarnya.
Menurut Wiwit, pada video di youtube paling bawah ada diskripsi disclaimer yang menyebutkan kejadian di konten itu fiktif.
"Tapi, ini menurut saya agak culas sedikit. Tentunya (video) ini sudah meresahkan.
Yang bersangkutan (Samsudin), pagi ini berjanji untuk membuat klarifikasi terhadap video tersebut," katanya.
Menurut Wiwit, video itu meresahkan dan perlu kedewasaan berpikir baik bagi yang melihat maupun yang membuat video.
Wiwit juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu membuat hal-hal maupun konten-konten yang bisa meresahkan masyarkat untuk menjadi terkenal maupun menaikkan follower dan meningkatan subscriber.
"Ini perlu kedewasaan, baik konten kreator sendiri maupun masyarakat.