Kisah Jutawan Paling Hemat, Punya 10 Properti tapi Makan dan Hidup dari Sampah

Ilustrasi sampah.
Sumber :
  • vstory

VIVA Trending – Seorang pria Jerman berusia 80 tahun dijuluki sebagai jutawan paling hemat di dunia, karena hidup dari makanan dan barang-barang yang ditemukan di tempat sampah meski memiliki beberapa properti bernilai jutaan euro.

Dia adalah Heinz B seorang pria kaya raya yang terlihat seperti seorang tunawisma dan tidak punya apa-apa, namun di balik penampilannya ia bisa menipu banyak orang.  Heinz B. merupakan seorang jutawan berusia 80 tahun yang berasal dari Darmstadt, Jerman.

Jika dilihat sekilas, penampilannya menyerupai tunawisma, tetapi sebenarnya Ia memiliki julukan sebagai jutawan paling hemat di dunia karena hidup dan makan dari barang-barang yang ditemukan di tempat sampah.

Heinz B

Photo :
  • istimewa

Ia telah membeli 8 rumah dan 2 apartemen, serta memiliki deposito sebesar Rp1,68 miliar. Untuk pengeluarannya dalam sebulan hanya sekitar Rp84.400 yang digunakannya sebagai biaya makan dan koneksi internet laptop.

Dari penampilan mungkin dia bisa menipu semua orang karena terlihat lusuh dan tak terawat, namun siapa sangka jika ia ternyata memiliki kekayaan beberapa juta dolar dan tahu cara meningkatkan kekayaannya. 

Dirinya mengaku hidup hemat sepanjang hidupnya, sehingga tidak terlalu membutuhkan uang untuk bertahan hidup. Dia mengaku sangat senang hidup dari makanan yang ditemukan di tempat sampah dan menimbun segala macam barang yang dibuang orang lain.

“Mungkin saya akan membeli minyak goreng atau semacamnya kalau kehabisan (makanan di tempat sampah), tetapi sebagian besar makanan saya temukan di tempat sampah,” kata Heinz baru-baru ini kepada tabloid Jerman, Bild.

“Orang-orang boros dan menghamburkan begitu banyak uang sampai bisa untuk menafkahi satu keluarga! Misalnya, orang beli sebungkus sosis, memakannya, lalu membuang sisanya ke tempat sampah,” lanjutnya dikutip laman Odditycentral.

Ilustrasi gelandangan

Photo :
  • Mirror.co.uk

Pensiunan dari Kota Darmstadt di Jerman barat daya ini kali pertama masuk berita pada 2021, ketika dilaporkan memiliki tujuh rumah dan dua apartemen, serta mempunyai sekitar 500.000 euro (Rp 8,44 miliar) di rekeningnya.

Sejak itu kekayaannya bertambah, ia pun termasuk membeli rumah kesepuluhnya. Properti-properti yang dibeli Heinz selalu berlokasi di dekat tempat tinggalnya, sehingga jika perlu diperbaiki dia dapat ke sana dengan bersepeda.

Dia lebih memilih memperbaiki sendiri daripada membayar orang untuk melakukannya.

"Tarif tukang 55 euro (Rp 928.500) per setengah jam kerja," kata Heinz seraya menyebutkan, mayoritas rumahnya tidak disewakan karena biaya sewa tak bisa menutup ongkos perawatan properti.

Apalagi, Heinz juga tidak membutuhkan uang tambahan. Sebagai pensiunan insinyur kelistrikan, Heinz mendapat uang pensiun bulanan 3.600 euro (Rp 60,77 juta) dan dana pensiun lainnya 156 euro (Rp 2,63 juta) yang mayoritas tetap di rekening karena tidak butuh belanja banyak.

Pengeluaran bulanannya disebut hanya 5 euro (Rp 84.400) untuk makan dan koneksi internet bagi laptopnya. Dirinya mengaku tidak memakai ponsel karena butuh biaya tambahan setidaknya 10 euro (Rp 168.700). 

Heinz menghabiskan sebagian besar waktunya menimbun barang-barang yang dibuang orang lain, mengayuh sepedanya berkeliling Daarmstadt dalam pencarian barang-barang baru yang tiada henti. 

Namun, Heinz jarang menggunakan sebagian besar hasil pencarian barangnya di tempat sampah dan menjualnya ke tetangga, atau barter dengan makanan yang tidak termakan oleh mereka.

Karena tidak adanya keluarga dekat yang dapat berbagi kekayaannya yang cukup besar , Heinz B. tidak benar-benar tahu kepada siapa dia akan mewariskan kekayaannya ketika dia meninggal.

Pria lanjut usia ini punya beberapa sepupu jauh, tapi dia bilang mereka tidak mampu membayar pajak warisan, jadi dia mempertimbangkan untuk menyerahkan sebagian propertinya kepada penyewa.

Reaksi Warganet

Industri Properti Menggeliat, Lippo Karawaci Perluas Penawaran ke Pembeli Rumah Pertama

Sontak saja unggahan akun Instagram @infipop.id ini sukses menyita perhatian warganet di media sosial.

"Sangat berbanding terbalik dengankuu, punya uang dikit aja bawaanya pengen jajan ini itu," tulis warganet.

Ekonomi Sirkular melalui Bank Sampah Sebagai Solusi Mengurangi Limbah

"Tidak ada yang salah kalau mau pilihan hidupnya begini. Tapi gue bukan di golongan si bapak ini," tulis lainnya.

"Padahal yang penting juga bukan hanya kekayaan berupa aset / harta benda, ada jiwa yang juga harus dipenuhi contohnya seperti pergi liburan. Andaikata gue punya 10 rumah mewah, tapi tidak pernah kemana-mana, makan yang itu2 saja atau sisa2 orang… kemudian gue meninggal, terus buat apa punya 10 rumah mewah tsb? Gue masukin ke kuburan gue? Yang ada diketawain Tuhan," tulis warganet.

Pemerintah Naikkan PPN 12 Persen pada 2025, Netizen Protes Lewat Ajakan Frugal Living

"Dia hidup buat apa jadinya? Kalau misalnya meninggal hartanya buat amal, ya bagus.. Tapi kalau hanya buat disimpan aja, sungguh kering hidupnya," tulis lainnya.

"Setelah itu mati, tanpa bisa menikmati propertinya," kata warganet lain.

"Kemarin mbake di ???????? 97ribu/ bulan sekarang 84.400 kayanya aku bisa mulai memikirkan hidup 50/bulan tapi nyatanya 50/hari," tulis pengguna lainnya.

"Gak menikmati hidup...umur udah 80 th..untuk apa hartanya,buat diri sendiri aja pelit," timpal pengguna lainnya.

"Positif thinking aja, mungkin dia pingin ngewarisin harta yg dia dapetin susah payah itu untuk anak/cucu/ponakan atau mungkin anak yatim," terang lainnya.

"Makan makanan dari tempat sampah kalo sakit habis semua hartanya," tulis lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya