Sejarah Dibentuknya Kopaska, Prajurit Berbaris hanya Pakai Celana Pendek Tanpa Alas Kaki
- Youtube
Jakarta – Komando Pasukan Katak (Kopaska) pertama kali dibentuk pada tahun 1962, saat itu Markas Besar TNI Angkatan Laut (AL) memanggil sejumlah personel korps pendidikan jasmani AL dengan kepangkatan mulai dari tamtama sampai perwira pertama.
Informasi dihimpun dari beberapa sumber terpercaya, Selasa, 21 Februari 2024, personel yang terkumpul saat itu berjumlah 17 orang, dengan pangkat mulai dari Kopral sampai Kapten.
Mereka kemudian diwajibkan mengikuti tes, termasuk di dalamnya tes menyelam selama beberapa menit. Dari hasil seleksi ternyata yang hanya 12 orang yang dinyatakan lulus.
Awal Februari 1962, 12 prajurit terpilih itu kemudian mulai dilatih fisik sekaligus menjalani latihan khusus Kopaska.
Saat itu, pelatihan dibina oleh para senior TNI AL yang pernah mendapat pelatihan khusus di AS, yakni Mayor O.P Koesno, Mayor Urip Santoso, dan Mayor Emil Joseph.
Pelatihan diawali dengan penyelaman ringan dengan alat penyelam khusus (Scuba), kemudian penggunaan bahan peledak di dalam air, renang jarak jauh siang-malam, teknik sabotase, menembak menggunakan pistol hingga taktik prosedur pelarian.
Mulanya, kata salah satu sumber, pendidikan khusus itu sebenarnya untuk membentuk grup instruktur. Pelatihan grup ini digelar di Hotel Thamrin, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sebuah tempat dan fasilitas yang sangat mewah kala itu, tapi petinggi TNI AL memiliki tujuan dan alasan khusus, yakni dengan alasan menjaga kerahasiaan dan identitas para prajurit.
Adapun untuk pendidikan dan pelatihan bawah air, mereka diarahkan untuk menggunakan kolam renang Gelora Senayan. Waktu itu, kolam tersebut masih belum rampung seluruhnya atau dalam tahap pengerjaan.
Bertepatan tanggal 31 Maret 1962, ketika para calon instruktur Kopaska itu sedang berlatih, ada inspeksi mendadak yang dilakukan Menteri Panglima TNI AL, Laksamana Madya R.E. Martadinata ke lokasi latihan.
Banyak yang mengira kunjungan itu hanya inspeksi biasa. Namun….
Tidak ada yang menyangka, pada kesempatan itu Laksamana Martadinata langsung mengadakan upacara sederhana dalam rangka meresmikan berdirinya Komando Pasukan Katak atau yang kini populer disebut Kopaska.
Semua prajurit yang sedang berlatih, dan hanya mengenakan celana pendek, kaos dan tanpa alas kaki langsung berbaris rapi untuk melaksanakan upacara berdirinya Kopaska.
Belakangan baru diketahui bahwa alasan peresmian Kopaska secara mendadak tersebut, karena para prajurit baret merah tersebut akan segera ditugaskan dalam misi militer Operasi Trikora demi membebaskan Irian Barat (1962-1964) yang kemudian berhasil.