Viral! Pendukung Prabowo Sawer Duit di Bahu Jalan, Bentuk Syukur Kemenangan Versi Quick Count
- VIVA | Deden Ahdani (Tasikmalaya)
Tasikmalaya – Sebuah video pendukung Capres-Cawapres pasangan Prabowo-Gibran membagikan uang secara cuma-cuma dengan cara disawer kepada masyarakat viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 50 detik itu, terlihat dua orang menyawerkan uang pecahan Rp5 ribu kepada warga yang berada di bahu jalan.
Setelah ditelusuri, ternyata aksi sawer uang itu terjadi di depan SPBU Jalan Ciawi-Singaparna, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya pada, Kamis 15 Februari 2024.
Kemudian, dua orang pendukung Prabowo-Gibran yang membagikan uang kepada masyarakat merupakan pengusaha gerai ponsel bernama Iman Hidayat dan pengusaha tambang pasir Galunggung bermama Endang Abdul Malik yang akrab disapa "Endang Juta".
Saat dikonfirmasi, Iman Hidayat mengaku melakukan aksi sawer uang itu secara spontan sebagai selebrasi dan bentuk syukur atas kemenangan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 versi quick count, yang memperoleh suara hampir 60 persen.
"Itu mah gak sengaja, kami spontan sedang berjalan banyak masyarakat," kata Iman Hidayat, Kamis sore 15 Februari 2024.
“Nah, kami sebagai pendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran membagikan uang sebagai selebrasi saja, gak lebih. Karena kan versi quick count menang hampir 60 persen. Alhamdulillah masyarakat antusias,” lanjutnya.
Sementara itu, Endang Abdul Malik mengaku, saking bahagianya pasangan Prabowo-Gibran menang, dirinya sampai tak ingat uang jumlah yang disawerkan kepada masyarakat. Namun yang jelas, lanjut Endang, uang yang dibagikan pecahan Rp5 ribu dengan total jutaan rupiah.
"Ya saya mah saking senangnya Pak Prabowo menang, sampai gak tahu berapa uang yang disawerkan. Kalau jumlahnya lebih dari lima jutaan kira-kira, pokoknya pecahan lima ribu, gepokan," ujarnya.
Laporan: Denden Ahdani | Tasikmalaya
Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.
Anak Buah Prabowo Bicara Pragmatisme dan Hedonisme hingga Pengkhianatan
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyinggung soal pragmatisme demi tujuan kepentingan jangka pendek yang dapat berujung pada pengkhianatan.
