Momen Jenderal Bintang 3 TNI Eks Pentolan Kodam Diponegoro Cium Tangan Habib Luthfi

Momen Jenderal Bintang 3 TNI Cium Tangan Habib Luthfi
Sumber :
  • Istimewa

Pekalongan – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau akrab disapa Habib Luthfi merupakan ulama yang sangat disegani baik di kalangan masyarakat, politisi hingga petinggi TNI-Polri.

Jokowi Dukung RK, Hasto: Justru Dapat Reaksi Negatif dari Publik, Pramono Bisa Menang 1 Putaran

Hal tersebut lantaran, laki-laki yang memiliki nasab bersambung ke Nabi Muhammad SAW ini memiliki ilmu yang luas dan pemikiran matang dalam mengambil kebijakan.

Analisis Pakar Politik soal Pengaruh Dukungan Jokowi terhadap Ridwan Kamil

Rasa hormat terhadap Habib Luthfi diperlihatkan langsung oleh Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) Letnan Jenderal (Letjen) Widi Prasetijono.

Momen jenderal Bintang 3 mencium tangan Habib Luthfi ini terus menjadi sorotan sejak videonya pertama kali diunggah akun @galeri.prajurit.tni pada 30 November 2023 lalu.

Siapkan Pesilat Tangguh, Letjen TNI Mohammad Hasan Gelar Kejurnas Merpati Putih Piala Pangkostrad

Saat itu Jenderal Widi masih berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) menjabat sebagai Panglima Kodam (Pangdam) IV/Diponegoro.

Dalam video itu terlihat, Habib Luthfi yang mengenakan baju Korps Brimob baru sampai di lokasi peresmian monumen Jenderal Hoegeng Iman Santoso di Pekalongan, Jawa Tengah Sabtu, 11 November 2023 lalu.

Jenderal Widi yang saat itu melihat kedatangan Habib Luthfi lantas menghampiri dan menyodorkan tangan untuk bersalaman. Setelah menggenggam tangan sang ulama, mantan ajudan Jokowi itu lantas membungkuk dan menciumnya dengan lembut.

“Sopan santun tidak akan membuat harga diri kita turun. Etika lebih penting dalam memperlakukan seseorang,” tulis narasi unggahan dikutip Kamis, 8 februari 2024.

Sebagai informasi, pembangunan monumen Jenderal Hoegeng merupakan bentuk penghargaan terhadap tokoh tersebut. Adapun, Jenderal Hoegeng sendiri merupakan pria kelahiran Pekalongan, 14 Oktober 1921 yang diberi amanah sebagai Kapolri ke-5 periode 1968-1971.

Sementara, tujuan dibangunnya monument ini yaitu untuk menginspirasi keteladanan Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso sebagai Insan Bhayangkara yang jujur, sederhana dan berintegritas.

Hal ini turut menjadi keberlangsungan langkah untuk mendorong Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso sebagai pahlawan nasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya