Viral Video Porno Muncul Saat Guru Besar ITB Deklarasi Pemilu Adil

Ilustrasi video porno.
Sumber :
  • ANTARA/Ardika/am.

VIVA – Viral di media sosial sebuah video porno muncul saat deklarasi pernyataan sikap terkait Pemilu 2024 yang digelar guru besar dan dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Senin, 5 Februari 2024.

Pelaku Sesumbar Kebal Hukum, Korban Penganiayaan Anak Bos Toko Roti Ungkap Laporannya Berkali-kali Ditolak Polisi

Video porno itu muncul dari salah satu peserta di Zoom Meeting. Dari informasi yang dihimpun, kegiatan ini diikuti ratusan peserta secara hybrid.

Ilustrasi video porno.

Photo :
  • Pexels
Soal Pernyataan Tentang Pria Mapan, Prilly Latuconsina: Aku Sedih...

Oknum peserta itu menampilkan video tak senonoh di layar Zoom Meeting tersebut yang bertajuk "Mencegah Kemunduran Demokrasi Malu Menjadi Bangsa".

Video itu kemudian viral di jagad maya, baik grup WhatsApp, hingga media sosial twitter atau X. Salah satu akun yang menyebarkan video itu yakni akun X @ITBfess.

Bikin Resah Warga Pekanbaru, Pengungsi Rohingya Ngamuk Lantaran tak Diberi Rambutan

Menanggapi unggahan video porno yang muncul di dalam acara tersebut, Daryono Hadi Tjahjono selaku perwakilan guru besar mengaku tak mengetahui siapa yang telah melakukan hal yang tidak terpuji itu. Apalagi kegiatan itu digelar terbuka untuk umum.

Ia menduga, akun tersebut memang sengaja menampilkan video tak senonoh dalam acara deklarasi untuk menghancurkan kegiatan tersebut.

"Mungkin ada pihak-pihak tertentu yang kurang senang apa yang kami lakukan ini. Kami memaklumi. Mudah-mudahan beliau atau siapa pun yang membuat ini segera disadarkan dan diampuni dosa-dosanya," ujarnya kepada awak media, dikutip dari tvonenews.com.

Ilustrasi menonton video porno.

Photo :
  • Pixabay.com/Geralt

Meski sempat bikin geger, acara deklarasi tetap berjalan dengan baik. Ia mengaku dalam acara tersebut tidak ada pihak manapun yang mendapatkan tekanan dari pihak tertentu. 

Menurut Daryono, acara ini dilakukan sebagai pernyataan sikap bukan mengatasnamakan ITB namun akademisi.

"Kita ingin proses ini berjalan dengan demokratis karena kita koreksinya demokrasi, sehingga proses juga harus sedemokratus mungkin," kata Daryono.

"Perbedaan-perbedaan pendapat antara yang satu dengan yang lain pasti ada. Kami sangat menghargai perbedaan pendapat," lanjutnya.

Atas insiden ini, Daryono mewakili guru besar ITB memohon maaf kepada seluruh peserta yang hadir. Diketahui dalam deklarasi itu sejumlah guru besar dan dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) mendorong pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 berjalan adil dan jujur.

Selain itu, mereka juga mendesak pemerintah untuk bersikap netral dalam pesta demokrasi lima tahunan ini, serta mengutamakan kepentingan umum.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya