Kronologi Bos Gangster Meksiko Ditangkap Polisi di Terminal Nganjuk
- Tangkapan Layar: Instagram
Nganjuk – Media sosial dihebohkan dengan aksi penangkapan dari bos gangster asal Meksiko yang bernama Sicairos Valdes Roberto (27) yang sudah menjadi buron. Namanya menjadi sorotan karena ditangkap oleh pihak berwajib ketika berada di Terminal Nganjuk, Jawa Timur.
Alasan penangkapan yang dilakukan pada Selasa, 30 Januari 2024 itu karena Sicairos Valdes Roberto menjadi pelaku penembakan terhadap Warga Negara Asing (WNA) asal Turki di Bali. Dalam melakukan aksi penembakan terhadap WNA tersebut, ia tidak bertindak sendirian.
Ia menyerang bersama rekan-rekannya yang bernama Aramburo Contreras Jose Alfonso (32), Mayorquin Escobedo Juan Antonio (24), dan Deraz Gonzalez Victor Eduardo (36). Sementara itu, korban penembakan tersebut adalah WNA asal Turki yang bernama Turan Mehmet (30).
Melansir dari akun Instagram @flokative, Sicairos Valdes Roberto bersama teman-temannya melakukan penembakan saat korban berada di The Palm House, Mengwi, Kabupaten Badung, Bali pada Selasa, 23 Januari 2024 lalu sekitar pukul 01.18 WITA.
Keempat pelaku tersebut diduga mengincar Turan dan teman-temannya yang saat itu sedang duduk-duduk di area villa. Turan terluka parah setelah tertembak senjata api, sedangkan kawan-kawannya yang lain berhasil menyelamatkan diri.
Hasil penyelidikan dari pihak berwajib, Sicairos Valdes Roberto dan teman-temannya membuat aksi penembakan yang direncanakan untuk mencari barang-barang berharga milik penghuni vila hingga berujung aksi penembakan terhadap Turan.
Dalam aksi tersebut, Sicairos Valdes Roberto cs berhasil membobol rekening milik adik korban sebanyak US$4.000 atau setara dengan Rp30.000.000. Menurut penyelidikan sementara, korban dan pelaku tidak saling mengenal satu sama lain.
Kronologi penangkapan pelaku ini berawal ketika Sicairos melarikan diri di sekitar Jawa Timur usai melakukan penembakan di Bali. Hal ini dijelaskan oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro.
“Dari Bali, (pelaku) carter mobil (ke Jawa Timur). Kemudian, dia pura-pura ke hotel dan di hotel dia hanya pura-pura cek in, (tapi) lanjut ke terminal Nganjuk mau naik bus,” jelas Djuhandhani.
Pelaku berencana untuk melarikan diri ke Surabaya dengan cara menumpang bus. Namun, rencana tersebut terbongkar saat tim gabungan melakukan penangkapan di Terminal Nganjuk.