On This Day: Pesawat Tempur F-16 Fighting Falcon Terbang Untuk Pertama Kalinya
VIVA – F-16 Fighting Falcon, sebuah pesawat tempur multi-peran supersonik, dikembangkan oleh General Dynamics (kemudian diakuisisi oleh Lockheed Martin) untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, menawarkan lebih dari sekadar superioritas udara.
Keunikan dalam kemampuannya untuk menjalankan berbagai misi telah menjadikannya sukses di pasar ekspor, dioperasikan oleh 24 negara selain Amerika Serikat. F-16 Fighting Falcon terbang perdana pada 2 Februari 1974 dan mulai diperkenalkan pada 17 Agustus 1978.
Dengan kepopulerannya di tingkat internasional, F-16 telah diadopsi oleh 25 angkatan udara di seluruh dunia, menjadikannya proyek pesawat tempur blok Barat yang paling besar dan signifikan.
Sejak produksinya dimulai pada tahun 1976, sekitar 4.000 unit F-16 telah diproduksi. Meskipun tidak lagi diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat setelah tahun 1993, pesawat ini tetap diproduksi untuk keperluan ekspor.
General Dynamics menjual bisnis pembuatan F-16 ke Lockheed Corporation pada tahun 1993, dan setelah merger dengan Martin Marietta pada tahun 1995, perusahaan ini menjadi bagian dari Lockheed Martin.
F-16 terkenal karena kemampuan tempur udaranya yang luar biasa. Fitur-fitur inovatif seperti tutup kokpit tanpa bingkai, gagang pengendali samping untuk pengendalian yang mudah pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek g-force pada pilot, menambah daya tariknya.
Pesawat ini juga menjadi yang pertama dalam kelasnya yang dirancang untuk menahan daya belokan pada percepatan 9g. Senjata M61 Vulcan terpasang di bagian dalam badan pesawat, sementara terdapat 11 lokasi pylon untuk membawa senjata dan peralatan misi lainnya.
Meskipun nama resmi pesawat ini adalah "Fighting Falcon," dalam praktiknya, istilah "Viper" lebih umum digunakan oleh kru darat dan pilot karena kemiripan bentuknya dengan ular Viperidae dan pesawat Starfighter Colonial Viper dari acara TV Battlestar Galactica.
F-16 saat ini masih aktif di Angkatan Udara Amerika Serikat, Komando Cadangan Angkatan Udara, dan unit Garda Nasional Udara. Selain itu, pesawat ini juga dioperasikan oleh angkatan udara dari 25 negara lainnya. Hingga tahun 2015, F-16 memegang rekor sebagai pesawat bersayap kaku dengan jumlah terbanyak yang dioperasikan oleh cabang militer di seluruh dunia.
Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.