Terungkap, Alasan Anies Sering Cium Tangan Bocah saat Bersalaman
- VIVA/Syaefullah
Jakarta – Calon presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan sering tertangkap kamera sedang berinteraksi dan bersalaman dengan anak-anak atau bocah di berbagai kesempatan.
Menariknya, bukan hanya para bocah yang mencium tangan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, tapi Anies juga mencium tangan mereka.
Hal ini sontak menimbulkan tanda tanya besar, mengingat pria 54 tahun itu kini tengah jadi sorotan publik dan apapun hal yang dikerjaannya tak lepas dari pantauan banyak orang.
Hingga ketika Anies sedang melakukan siaran langsung di akun Tiktok pribadinya pada Selasa, 23 Januari 2024 lalu, seorang warganet menanyakan alasan mengapa Anies sering mencium tangan bocah.
“Pak kenapa bapak kalau ada anak kecil cium tangan bapak, bapak cium balik tangan anaknya?” kata Anies membacakan pertanyaan warganet tersebut, dilihat Kamis, 25 Januari 2024.
Mantan Rektor Universitas Paramadina itu lantas menjawab, mencium tangan bocah saat bersalaman telah menjadi kebiasaannya sejak lama. Dia juga menyampaikan, setiap melihat anak-anak sama seperti melihat anak sendiri.
“Jadi kalau salaman dengan anak-anak jabat tangan dengan anak-anak, maka saya cium tangannya sebagai rasa hormat, rasa sayang dan mudah-mudahan itu membekas di diri saya. Dan mudah-mudahan buat si anak juga dapat menjadi kenangan,” ujar Anies dilihat melalui unggahan akun Instagram ini Kamis, 25 Januari 2024.
Selain mencium tangan bocah, Anies juga kerap kali berjongkok saat berbicara dengan anak. Menurutnya hal ini agar sang anak tidak perlu mendongakkan kepalanya ke atas untuk berbicara.
“Kalau anaknya masih kecil, biasanya saya juga berlutut atau jongkok supaya pada saat ngobrol eye level, jadi mata saya dan mata dia kira kira-kira setara,” kata Anies.
Menurutnya, hal semacam ini dapat membuat anak merasa lebih percaya diri untuk berbicara dan merasa lebih dihargai.
“Itu membuat si anak merasa dia setara dengan yang diajak ngomong. iItu bisa membuat anak-anak lebih konfiden, lebih yakin dan merasa lebih dihargai,” imbuhnya.
“Kalau anak itu tumbuh dengan perasaan lebih dihargai, insyaallah nanti saat dewasa dia menghargai orang juga,” pungkasnya.