Felix Seda Lecehkan Najwa Shihab di Desak Anies, Panitia Minta Maaf dan Janji Evaluasi SOP
- Instagram: najwashihab
Yogyakarta – Jurnalis Najwa Shihab yang datang meliput acara Desak Anies menjadi korban pelecehan seksual secara verbal yang dilakukan komika, Felix Seda di Yogyakarta pada Selasa, 23 Januari 2024.
"Mbak Nana cantik banget bajunya putih-putih kayak sprei di rumah saya, rasanya jadi pengen nidurin," ucap guyon tidak lucu itu saat Felix membuka acara di depan ribuan penonton yang hadir.
Pernyataan Felix langsung mendapat kecaman dari salah seorang penonton perempuan bernama Emma. Perempuan asal Solo itu naik ke atas panggung dan menyuarakan kesedihannya atas guyon tidak pantas yang dilontarkan Felixius.
Emma sangat menyayangkan mengapa di ruang demokrasi tersebut ada saja orang yang menyampaikan materi bersifat seksis.
"Kalau boleh saya berpesan mari kita semua wujudkan bersama-sama bagaimana membuat ruang berdemokrasi yang aman," kata Emma.
Merespons hal tersebut, Ubah Bareng selaku penyelenggara Desak Anies langsung menyampaikan permintaan maaf kepada Najwa Shihab. Mereka membenarkan bahwa Felix telah melakukan pelecehan seksual secara verbal kepada perempuan yang akrab disapa Nana itu.
"Kami terkejut, kecewa, dan amat menyayangkan keluarnya bit objektifikasi perempuan secara impromptu di hadapan ribuan penonton yang hadir di lokasi dan mengikuti melalui live streaming," tulus Ubah Bareng di X, dikutip Rabu, 24 Janauri 2024.
Ubah Bareng menegaskan, setelah berlangsungnya acara, mereka langsung meminta Felix meminta maaf ke Nana atas kejadian memalukan ini.
“Korban dengan besar hati mengatakan bahwa panitia tidak perlu meminta maaf secara terbuka, namun pernyataan ini tetap kami keluarkan sebagai bentuk pertanggungjawaban publik dari kami,” tulis mereka.
Ubah Bareng menegaskan, permintaan maaf ini tidak mewakili Felix Seda sebagai pelaku pelecehan. Mereka menjelaskan sebelum berlangsungnya acara telah melakukan briefing kepada pengisi acara termasuk Felix Seda. Mereka menyampaikan larangan membahas soal SARA dan bit yang bersifat objektifikasi dan pelecehan.
“Namun, kejadian ini menunjukkan bahwa antisipasi yang kami lakukan belum cukup. Kami akan melakukan evaluasi secara serius dan memperbaiki SOP ke depan, termasuk penyeleksian, serta mekanisme penghentian sesi pengisi acara yang melanggar norma dan etika,” kata mereka.