Challenge Viral Medsos Ini Dilarang, Polisi Ungkap Hal Mengerikan
Jakarta – Kepolisian Texas, Amerika Serikat, mengungkap rasa khawatir mereka terhadap para remaja yang mengikuti TikTok challenge ketuk pintu. Tindakan itu dianggap memicu stress pada para korban prank, baik itu emosional atau fisik.
Sesuai namanya, TikTok challenge tersebut berupa aksi ketuk pintu atau menendang pintu rumah orang, dan dilakukannya saat tengah malam.
Dilansir dari NY Post, Selasa, 23 Januari 2024, aksi para remaja itu terekam kamera-kamera pintu warga lokal. Polisi meminta agar para remaja itu berhenti berbuat demikian sebelum ada konsekuensi yang tidak diinginkan.
"Ini adalah permainan berbahaya, sangat berbahaya," ujar kepala deputi polisi di Fort Bend County, Jimmy Evans, kepada FOX 26.
"Saya khawatir jika seorang pemilik rumah berpikir bahwa seseorang berusaha merampok tempat tinggal mereka dan seorang anak tak bersalah bisa ditembak atau terbunuh," lanjutnya.
Polisi juga telah mencoba mengidentifikasi para remaja yang menendang atau menggedor-gedor pintu. Selain itu, polisi meminta agar para korban untuk melapor.
Seorang wanita lansia berusia 77 tahun meminta agar para remaja itu berhenti melakukan TikTok challenge tersebut.
"Saya mau memberitahu mereka untuk berhenti sebelum mereka terluka, atau mereka melukai seseorang. Tolong jangan lakukan ini. Ini salah. Ini sangat salah," ujar wanita bernama Gwen tersebut.
Tahun 2023 menjadi tahun spektakuler buat aplikasi mobile, khususnya TikTok. Pasalnya untuk pertama kalinya, TikTok memecahkan rekor mendapatkan USD 10 miliar atau setara Rp 155,3 triliun dari pengeluaran pengguna di dalam aplikasi.
TikTok juga menjadi aplikasi pertama yang mencapai tonggak sejarah ini. Prestasi ini memperlihatkan kenaikan pesat dari TikTok dan pendekatan inovatifnya atas monetisasi.
Dilansir dari Gizchina, keberhasilan aplikasi TikTok ini adalah berkat penerapan strategi unik. Di mana, TikTok memberdayakan pengguna untuk langsung mendukung kreator favorit mereka melalui tip virtual dan pembelian saat live streaming.
Langkah ini pun membangun ekosistem simbiotik, di mana keterlibatan pengguna mendorong imbalan finansial untuk para kreator.
Model bisnis TikTok ini mendapatkan apresiasi dari para ahli. Mereka melihatnya sebagai potensi untuk membuka monetisasi di aplikasi mobile.
Pengeluaran keseluruhan pengguna di dalam aplikasi mengalami penurunan untuk game. Sementara, kategori aplikasi lain mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Sementara itu, layanan streaming, platform konten, dan aplikasi kencannya mengalami peningkatan substansial. Hal ini memperlihatkan adanya pola konsumsi yang berkembang dari pengguna smartphone.