Mengenal Ponpes Tajul Alawiyyin yang Diserang OTK, Ternyata Pernah Diteror Kepala Anjing
- YouTube
Bogor – Baru-baru ini beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan seorang pendakwah Bahar bin Smith marah-marah sampai mengacungkan sebuah pedang. Diduga pemantik Bahar tersebut lantaran adanya penyerangan terhadap pondok pesantren Tajul Alawiyyin Bogor.
Dalam video yang diunggah oleh pemilik akun X (dulunya Twitter) @mozza_21, tampak Habib Bahar bin Smith bersama puluhan santrinya tampak sedang bersiaga di halaman pondok pesantren. Bukan hanya itu, mereka juga bersiaga dengan masing-masing sebuah pedang.
Sedangkan dalam video lain yang diunggah akun Instagram @kabarnegri, terlihat momen yang sama pada saat Habib Bahar sedang duduk sambil mengangkat pedang bermata dua miliknya. Bukan hanya itu, Habib Bahar juga sempat mendapat kiriman tiga ekor kepala anjing.
Ponpes Tajul Alawiyyin
Pondok pesantren (Ponpes) Tajul Alawiyyin ini berlokasi di Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lembaga pendidikan Islam ini didirikan langsung oleh Habib Bahar bin Smith pada tahun 2014 silam dan masih berdiri sampai saat ini.
Nama Tajul Alawiyyin sendiri diilhami nisbat dari Imam Alawiyyin bin Ubaidilja dengan berlandaskan pada ilmu, amal, khauf, dan waroh. Pondok pesantren ini juga mengadopsi sistem salaf dengan model pembelajaran kitab secara mendalam.
Seperti pondok pesantren pada umumnya, Tajul Alawiyyin juga menggunakan kurikulum yang banyak kajian kitab. Kitab yang dipelajari mereka seperti Kitab Nahwu, Shorof, I'lal, Balagoh, dan Bayan. Selain itu, mereka juga diajarkan Fiqih, Ba'di, Munadzoroh, Hadist, dan lainnya.
Ada lima tahapan pengajaran di Ponpes Tajul Alawiyyin, mulai dari dasar, kelas 1, 2, 3, 4, 5 hingga, tahap tertinggi untuk menjadi penerus/pengajar. Selain itu, mereka juga memiliki program penghafal Al Quran sehingga para santri wajib membaca satu juz per hari.
Para santri di sana bukan hanya berasal dari wilayah Bogor saja, tapi banyak juga santri dari luar kota dan bahkan luar pulau seperti Sumatera dan Kalimantan. Santri yang menempuh ilmu di sini tidak dikenakan biaya alias gratis.
Ada lima asrama yang dikhususkan bagi para santri yang menetap. Bangunan Ponpes Tajul Alawiyyin termasuk modern dan canggih yang dihiasi ornamen bebatuan. Mereka kerap mengadakan majelis atau pengajuan untuk umum setiap malam Senin dan Selasa.