Sosok Rae Suryana Buat Sayembara Mendamaikan Dia dan Keluarga Dapat Rp250 Juta

Rae Suryana Gelar Sayembara Mendamaikan Dia dan Keluarga Dapat Rp 250 Juta
Sumber :
  • Denden Ahdani/ tvOne

Tasikmalaya – Sosok laki-laki bernama Rae Suryana (66) warga Jalan Bebedahan, Kampung Gunung Salem, Kelurahan Lengkong Sari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya tengah menjadi sorotan usai menggelar sayembara berhadiah Rp250 juta.

Remaja 14 Tahun Tusuk Ayah dan Neneknya hingga Tewas di Cilandak Ditangkap Polisi

Uang dengan nominal fantastis tersebut bakal diserahkan kepada orang yang mampu mendamaikan Suryana dengan anak dan istrinya.

Suryana mengatakan syaratnya setelah didamaikan keluarganya bisa menurut. Pasalnya, menurut dia, sudah tiga tahun lamanya hubungan ia dengan keluarganya tak harmonis.

Gerindra Dukung Maruarar Sirait Gelar Sayembara Rp8 Miliar untuk Tangkap Harun Masiku
Ara Sayembara Beri Rp 8 Miliar jika Temukan Harun Masiku, KPK: Ini Dorongan Moral Bagi Kami

Informasi dihimpun dari beberapa sumber, Senin, 15 Januari 2024, Rae Suryana selama ini dikenal sebagai pemilik objek wisata alam Pasir Pataya di Kecamatan Cibeureum, Tasikmalaya.

Namun, saat ini Suryana telah melepas seluruh kepemilikan objek wisata tersebut. Hal lain yang membuat ia dikenal warga adalah rumahnya yang berlokasi di wilayah Cibeureum memiliki fasilitas lift.

Kemudian dia juga dikenal sebagai pemilik gedung serba guna Sari Gunung Salem di Jalan Bebedahan.

Meski memiliki harta melimpah, suryana dikenal warga sebagai sosok yang dermawan dan aktif dalam gerakan sosial membantu lansia.

Suryana mengatakan di usia produktif dia menggeluti usaha di bidang penyediaan suku cadang pesawat dan memiliki perusahaan di Malaysia.

Suryana berhenti dari bisnis tersebut pada tahun 2014 silam. Dia mengaku sengaja berhenti untuk menikmati masa tuanya, mendekatkan diri kepada Tuhan dan membangun bisnis yang tak banyak menguras energinya.

“Makanya saya bangun villa di Garut, bangun objek wisata Pasir Pataya dan bangun gedung serba guna,” kata Suryana kepada wartawan.

Namun, di usia lanjut Suryana malah dihadapkan dengan masalah keluarga yang runyam hingga ia terpisah dari istri dan anaknya. Berbagai upaya untuk berdamai dengan keluarganya itu selalu menemui titik buntu.

“Kalau perlu sepanjang hidup saya akan saya habiskan untuk menyelesaikan masalah ini,” kata dia.

Ihwal motivasi mengadakan sayembara, Suryana mengatakan ingin mencontohkan kepada diri sendiri dan masyarakat bahwa membangun keluarga harmonis tidak hanya berkaitan dengan materi.

“Mendidik keluarga jangan seperti saya. Hanya materi, materi dan materi tapi akhlak dibiarkan. Itu termasuk saya sendiri, akhlak saya buru,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya