Nasib Tragis eks Masinis Tragedi Bintaro: Dipenjara, Tak Dapat Pensiun dan Ditinggal Istri

Slamet Suradio (74), masinis kereta tragedi Bintaro I.
Sumber :
  • balai-yasa.blogspot

Jakarta – Sebagian besar masyarakat Indonesia tampaknya sudah mendengar tragedi Bintaro yang menjadi kecelakaan kereta api terburuk sepanjang sejarah Indonesia. Peristiwa mengenaskan itu terjadi pada tahun 1987 silam hingga menewaskan banyak penumpang di kedua kereta. 

Bikin Syok Dengar Curhatan Lina Mukherjee Usai Bebas dari Penjara, Sempat Alami Rasa Mati Suri

Dalam tragedi Bintaro tersebut, tercatat 139 orang meninggal dunia dan sekitar 245 orang mengalami luka parah.  Beruntung, Slamet Suradio sebagai masinis dalam tragedi tersebut berhasil selamat dalam kecelakaan yang melibatkan KA Rangkas dan KA Merak tersebut.

Namun, masinis Slamet Suradio dinyatakan bersalah hingga harus menjalani kurungan penjara selama lima tahun. Pada tanggal 22 Agustus 1988, Slamet Suradio dinilai bersalah dalam tragedi tersebut dan harus bertanggung jawab atas meninggalnya ratusan orang tersebut. 

Truk Tronton Tabrak Ruko di Semarang, Dua Orang Tewas

Slamet Suradio (74), masinis kereta tragedi Bintaro I.

Photo :
  • balai-yasa.blogspot

Menurut pengakuannya, ia merasa tidak bersalah karena ia mendapatkan Semboyan 40 dari PKPA yang menandakan rel aman dilalui. Selain dinyatakan bersalah, Slamet Suradio juga harus ditinggal oleh sang istri yang bernama Kasni ketika dia mendekam dalam penjara. 

Fakta Baru Penyebab Utama Kecelakaan Tol Cipularang, Korlantas Polri Sebut Sopir Truk Belum Mahir

Kasni disebut-sebut meninggalkan Slamet karena nafkah yang diterima kurang untuk membiayai ketujuh anaknya. Kasni bahkan kembali menikah dengan seorang masinis KAI. Slamet pun terpaksa harus menerima kenyataan pahit usai tragedi Bintaro tersebut. 

Selepas keluar dari penjara, ia harus kehilangan pekerjaan dan bahkan tidak menerima uang pensiun padahal sudah mengabdi selama 20 tahun. Slamet yang putus asa kemudian memilih untuk pulang kampung ke rumah orang tuanya yang berada di Purworejo, Jawa Tengah. 

Slamet Suradio

Photo :
  • IG: aryonurtriambodho

Untuk menyambung hidup, Slamet Suradio memilih untuk berjualan rokok di dekat Stasiun Kutoarjo. Pria yang kini sudah berusia 84 tahun itu masih tinggal di Purworejo. Kondisinya saat ini memprihatinkan karena sering sakit-sakitan dan harus dipapah saat berjalan. 

Slamet Suradio hanya bisa berharap pemerintah dapat memberikan hak pensiun serta mengembalikan nama baiknya. Sebab, Slamet Suradio merasa tidak bersalah dan tidak patut menerima hukuman atas kecelakaan kereta api tersebut. 

"Kepada Bapak Presiden Jokowi, saya minta (hak) pensiun. Itu saja, karena yang satu tim dengan saya mendapat pensiunan semua. Saya kan tidak salah, kenapa saya tidak mendapatkan pensiun?," ujar Slamet Suradio dalam tayangan YouTube.

"Kenapa saya nggak dapat uang pensiun? Yang berbuat salah, malah dapat," tutupnya.

Istimewa

Korban Luka hingga Tewas Akibat Truk Tronton Tabrak Ruko di Semarang Dipastikan Dapat Santunan

Dua orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024