Terbongkar Markas Penyimpanan Curanmor di Sidoarjo, Libatkan Oknum TNI AD: Pantes Saja Gak Diusut
- TikTok
VIVA Trending – Baru-baru ini di media sosial sebuah gudang penyimpanan kendaraan sepeda motor
yang diduga hasil curian viral dan menuai sorotan publik. Diketahui dari unggahan video yang dibagikan akun TikTok @ayoberanilaporkan9 belum lama ini memperlihatkan sebuah gudang atau markas yang diduga milik TNI AD itu digerebek hingga ditemukannya puluhan kendaraan roda empat hingga ratusan kendaraan roda dua.
Dalam video tersebut nampak banyak petugas berseragam TNI berada di sebuah gudang dengan penampakan banyaknya motor berjajar rapi. Terlihat juga sejumlah mobil pickup berwarna putih dan hitam berjajar mengangkut beberapa sepeda motor yang ditutupi terpal berwarna biru.
Nampak beberapa di antara petugas TNI itu tengah berkeliling mengecek berbagai sisi sudut gedung penyimpanan hasil curanmor.
"Gudang Balkir Pusziad Buduran-Sidoarjo. Tempat peyimpanan ramor curian perwira berpangkat mayor diamankan POM," tulis akun @ayoberanilaporkan9 dalam videonya dikutip VIVA.co.id pada Senin 8 Januari 2024.
Menurut keterangan, markas penyimpanan hasil motor curian itu milik TNI AD tim gabungan Polda Metro Jaya dan Pom Dam V Brawijaya, tepatnya di Gudang Balkir Pusat Zeni TNI AD, Kawasan Buduran Sidoarjo.
Sontak saja terbongkarnya markas curanmor yang diduga milik oknum TNI itu pun menuai sorotan warganet di media sosial. Dari hasil penggerebekan itu terdapat 49 unit mobil dan 215 unit motor yang diduga hasil curian kendaraan bermotor.
Lebih lanjut menurut keterangan dalam video tersebut, Polda Metro Jaya beserta Pomdam V/Brawijaya berhasil membuka sindikat besar ini, pasca sindikat dari Sdr. Eko Irianto berhasil dibekuk oleh Polda Metro Jaya.
Hasil pengembangan kasus, mengerucut kepada dua orang oknum Prajurit TNI AD Kopda Adi Saputra dan Praka Jazuli. Yang diberi fasilitas oleh Kepala Gudang Balkir Pusat Zeni TNI AD di Buduran Sidoarjo - Mayor CZI Bagus Pudjo Rahardjo.
Reaksi Warganet
Sontak saja unggahan video yang viral ini pun langsung menuai perdebatan warganet di media sosial. Banyak yang menyayangkan bisnis yang diduga melibatkan oknum TNI AD ini.
"Pantesan kata aparat tuh begal ga boleh dilawan sama korbannya kalo begal dilawan nanti korban yg masuk penjara jadi ini alasannya," tulis warganet.
"hmm pantes aja motor gua ilang udah laporan sama aja.. cuma dapet hikmahnya," kata lainnya.
"Itlah alsanya makanya begal di lindungin di indonesia raya tercinta ini,kalo dibalas dan mati malah korban begal yg kena hukuman,karna begal kaki tangan para oknum itu kerja sama mereka ,pura2 ngk paham ajalah kita," tulis warganet lain.
"usut sampe perwira tertinggi nya..gak mungkin pangkat rendah berani tanpa intimidasi dari atasan," tulis lainnya.
"Di Medan ada tuh di daerah Kutalimbaru,, udah jadi rahasia umum, tempat berkumpulnya kendaraan yg di curi,, tapi masih belum ada pihak polisi yg mengurus," seru pengguna lain.
“Pantest saja gak diusut kalo motor gw ilang,” kata lainnya.
"Pelaku TENTARA apa POLISI?" kata lainnya lagi.
"Usut sampe akarnya pak kalo masih ingin di percaya sama rakyat @kapolri_indonesia @kapoldametrojaya," kata lainnya.