5 Bangunan Bersejarah di Indonesia yang Terkenal dengan Kisah Mistis
- tropenmuseum.nl
VIVA – Sebagai negara yang pernah dijajah, Indonesia memiliki beberapa peninggalan bersejarah yang tersebar di seluruh penjuru negeri.
Tak jarang, tempat-tempat bersejarah yang berkaitan dengan masa penjajahan tersebut, kerap disangkut pautkan dengan hal-hal mistis oleh sejumlah orang.
Di Indonesia, bangunan tua memang kerap dibalut aneka cerita-cerita horor, sehingga, dengan disebut namanya saja, orang bisa-langsung membayangkan betapa menyeramkannya tempat tersebut.
Berikut 5 bangunan bersejarah yang dikenal memiliki kisah mistis di dalamnya:
1. Lawang Sewu
Lawang Sewu merupakan salah satu tempat bersejarah dan menjadi ikon dari Kota Semarang, Jawa Tengah. Dulunya, tempat yang didirikan pada 1904 ini merupakan kantor administrasi Indische Spoorweg Maatscappij (NIS), perusahaan kereta api swasta asal Belanda.
Selain itu, tempat dengan arsitektur menawan ini juga difungsikan sebagai penjara di masa penjajahan Jepang, tepatnya berada di bagian bawah. Tempat ini menjadi ramai dibicarakan usai saat ada program televisi melakukan uji nyali di sana.
Konon, ruangan penjara ini banyak menyimpan cerita mistis berbagai versi dari orang-orang yang mengaku pernah mengalaminya di sana.
2. Benteng Vredeburg
Benteng Vredeburg merupakan salah satu objek wisata yang berlokasi di Yogyakarta, tepatnya di Jalan Malioboro. Benteng ini didirikan oleh Belanda pada tahun 1760 dengan dalih untuk menjaga keamanan keraton dan sekitarnya.
Sebenarnya, tujuan pembangunan benteng adalah untuk mengontrol keraton alih-alih menjaga keamanan terlihat dari bagaimana Belanda menentukan titik pembangunannya. Benteng yang dibangun Belanda sangat dekat dengan keraton sekaligus berada dalam jarak tembak Meriam.
Sejak 1992 hingga kini, benteng berusia ratusan tahun itu telah dialih fungsikan sebagai museum yang menyimpan sejumlah benda dan dokumen peninggalan zaman penjajahan Belanda. Benteng ini dikenal memiliki cerita mistis penampakan tentara Belanda yang berbaris tanpa kepala.
3. Benteng Fort Rotterdam Makassar
Benteng Fort Rotterdam merupakan peninggalan sejarah dari Kerajaan Gowa-Tallo yang terletak di sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Benteng ini dibangun pada 1545 oleh Raja Gowa ke-10 yang bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung dengan gelar Karaeng Tunipalangga Ulaweng.
Selain memiliki arsitektur yang megah, di sini juga tersebar sebuah kisah yang menceritakan bahwa dahulu ada seorang wanita bernama Sumiati yang tewas gantung diri di benteng ini.
Sumiati frustasi karena telah menjadi korban pemerkosaan. Pelaku yang memperkosa Sumiati pada saat itu kebetulan mengenakan baju warna merah. Dari kisah ini lah, para pengunjung dilarang mengenakan pakaian berwarna merah.
4. Benteng Vastenburg
Benteng Vastenburg merupakan peninggalan penjajah Belanda yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Gladak, Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Benteng yang dibangun pada 1745 ini didirikan Belanda atas perintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff sebagai bangunan untuk mengawasi pergerakan Keraton Surakarta.
Konon bangunan tua ini menyimpan kisah misteri, misalnya pada ruangan bawah tanah para pengunjung kerap diperdengarkan suara jeritan minta tolong serta mencium bau amis darah yang tak jelas sumbernya.
Akan tetapi, dari sekian banyak gangguan mahluk gaib tersebut, ada sosok yang paling terkenal dari bangunan tersebut yakni sosok perempuan Belanda dengan gaun yang sering menampakan dirinya di sana.
5. Gua Jepang Bandung
Gua Jepang Bandung yang terletak di Taman Hutan Ir. H. DJuanda, Dago, menjadi salah satu lokasi wisata yang cukup ramai didatangi pengunjung. Gua yang menjadi saksi zaman penjajahan ini pertama kali dibangun pada tahun 1942 dan dijadikan sebagai benteng pengintaian Jepang.
Konon, saat pembangunan gua ini pihak Jepang banyak mempekerjakan orang Indonesia. Saat itu orang-orang Indonesia yang menjadi pekerja tidak diperhatikan kesehatan dan kesejahteraannya. Oleh karenanya, banyak pekerja itu yang tewas selama proses pembangunan gua.
Di luar keeksotisannya sebagai bangunan sejarah, gua ini memiliki cerita misteri yang cukup populer. Yaitu, siapapun dilarang untuk mengucapkan kata "lada" pada saat berada di area gua.