Melki Sedek Diberhentikan dari BEM UI, Ini Kata Rocky Gerung

Pengamat Politik Rocky Gerung.
Sumber :
  • VIVA/Satria Zulfikar

Jakarta – Pengamat politik sekaligus akademisi, Rocky Gerung angkat bicara terkait pemberhentian sementara Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa, Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang lantaran diduga melakukan kekerasan seksual.

Rocky Gerung: Statistik Andika Perkasa Merangkak Menanjak di Jateng, Jokowi Mulai Cemas

Rocky menduga ada upaya pelemahan mahasiswa dalam persoalan tersebut. Pasalnya, Melki dikenal cukup vokal dan keras bersuara terkait isu dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini.

Ketua BEM UI Melki Sedek Huang

Photo :
  • VIVA/Destriadi Yunas Jumasani
Seorang Istri di Pasuruan Jadi Korban Kekerasan Seksual Suaminya asal Australia

Hal tersebut disampaikan Rocky Gerung saat berbincang dengan Hersubeno Arief di Kanal YouTube Rocky Gerung Official Selasa, 19 Desember 2023.

“Kalau soal pelecehan seksual itu harusnya udah geger di kampus, soalnya urusan kampus itu dinding ke dinding saling bicara itu,” ujar Rocky Gerung dikutip Kamis, 21 Desember 2023.

Setelah ‘Tobrut’ Muncul Istilah ‘Pulen’, Awas Bisa Terancam Penjara dan Denda Rp10 Juta

Meski demikian, Rocky menyebut tindakan Melki untuk menerima keputusan pemberhentian sementara sebagai Ketua BEM UI sudah benar dan sesuai etik. Sekalipun, ia belum terbukti bersalah.

“Namun kita masih menunggu reaksi legal supaya jelas, kalau si Melki melakukan itu tentu kita kutuk dia, bakal kita suruh dia dipenjara,” kata Rocky.

“Tetapi kalau itu tidak terjadi dan hanya upaya untuk melemahkan moral mahasiswa, saya kira itu tidak akan berpengaruh,” sambungnya.

Laki-laki 64 tahun itu menduga ada upaya menghalangi gerakan mahasiswa Indonesia yang menurutnya saat ini bergerak semakin dinamis.

Demo mahasiswa pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK)

Photo :
  • Istimewa

“Jadi kalau gerakan mahasiswa dinamikanya bisa endorse dinamika yang lebih besar di publik, itu artinya gerakan mahasiswa udah jadi faktor untuk perubahan politik,” jelasnya.

Lantaran sudah menjadi faktor, lanjut Rocky, maka akan ada upaya menghalangi mahasiswa, umumnya dengan isu moral seperti, isu plagiat, isu skripsi yang tidak selesai hingga isu pelecehan seksual.

“Kelakuan semacam ini, dengan mengusung kasus yang keliatannya sensasional tapi sebenarnya ini hanya sekedar isu, itu berbahaya bagi kepercayaan publik terhadap Pemilu Bersih,” bebernya.

Terakhir Rocky menerangkan bahwa gerakan mahasiswa merupakan hal biasa yang selalu dapat dijumpai di setiap masa kepemimpinan. Dia menegaskan, gerakan ini tidak akan melemah hanya karena isu-isu sensasional.

“Saya ngerti watak BEM UI, mereka banyak stok pemimpin. Itu menunjukkan bahwa gerakan mahasiswa tidak akan melemah hanya karena isi sensasional yang sengaja digede-gedein,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya