Hindari Mudharat dan Singgung Adab, Gus Miftah Tolak Imigran Rohingya ke Indonesia
- YouTube/Deddy Corbuzier
Jakarta – Seperti diketahui, sejak beberapa waktu belakangan imigran Rohingya terus berdatangan ke Indonesia terutama Aceh. Bahkan, menurut data terkini yang beredar di media sosial, para pengungsi yang berlayar dari Bangladesh itu sudah mencapai ribuan.
Gus Miftah turut bersuara soal masalah kehadiran etnis Rohingya yang mencari tempat bermukim di Indonesia. Saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Gus Miftah menyoroti pengungsi Rohingya yang menjadi korban dari mafia dan penjualan manusia.
"Bagi saya kalau sekarang dikatakan bahwa ada kemungkinan besar yang datang eksodus ke Indonesia itu sudah ada perdagangan manusia internasional, makanya ada yang mengatakan itu jadi ilegal kan," kata Gus Miftah di YouTube Close The Door, dikutip Jumat, 15 Desember 2023.
Pada awalnya Gus Miftah sempat setuju bahwa Indonesia bisa menampung para pengungsi Rohingya tersebut karena mereka sesama umat Muslim. Namun saat ini, ia menolak para pengungsi tersebut karena beberapa alasan.
"Beda dengan awal dulu Rohingya, ingat nggak dulu ketika kita berbicara Front Pembela Islam (FPI), saya mengatakan yang benar Front Pembela Muslim, karena orang Muslim harus dibela, contohnya Rohingya, itu kita bahas sekian tahun yang lalu," kata Gus Miftah.
"Awal-awalnya aku masih setujulah, tapi ketika ini menjadi perdagangan manusia internasional, saya bilang begini 'Menolak Rohingya bukan berarti benci sesama umat Islam', nanti dulu," sambungnya.
Selain itu, alasan Gus Miftah menolak keberadaan para pengungsi Rohingya tersebut karena sikap sebagian dari mereka yang kelewat batas. Gus Miftah kemudian mengutip ayat dalam Al Quran mengenai adab seseorang ketika bertamu dan diberi makan.
"Asumsinya sekarang, kalau kita menolak Rohingya seolah-olah kita benci umat Islam. Kemudian, menolak tamu dengan alasan yang jelas dan menghindari mudharat itu dapat diperbolehkan, kita bisa baca dalam surat Al-Ahzab ayat 53, itu ada dasarnya," kata Gus Miftah.
"Dan kita tidak memperlakukan buruk lho, tapi kita menolak tamu dengan alasan yang jelas, dan menghindari mudharat, itu boleh," lanjutnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman itu juga menegaskan bahwa hukum Islam tidak pernah melarang orang untuk mengusir tamu yang datang dengan tidak hormat kepada pemilik rumah.
"Ayat tersebut menggambarkan bahwa apabila tamu yang datang dan tidak menerapkan adab, tidak menghormati dan memuliakan pemilik rumah, maka si pemilik rumah memiliki hak untuk menolak kehadiran tamu itu," pungkasnya.