4 Kasus Bunuh Diri Satu Keluarga paling Mengerikan di Dunia, Terbaru Terjadi di Malang

Kasus bunuh diri satu keluarga Burari
Sumber :
  • NDTV

VIVA Trending – Baru-baru ini, masyarakat Indonesia dibuat kaget dengan kasus bunuh diri yang dilakukan satu keluarga di Malang, Jawa Timur yang mayatnya ditemukan pada Selasa, 12 Desember 2023 lalu.

Ditunjuk Jadi Ketua Kamar Dagang India-Indonesia, Anindya Bakrie: Bagus Buat Indonesia!

Hingga saat ini, polisi masing mendalami motif kasus tersebut.

Meski terdengar mengerikan, ini bukan kali pertama ada kasus bunuh diri satu keluarga yang terjadi di dunia. Beberapa tahun kebelakang, ada kasus-kasus serupa yang bahkan hingga kini masih belum terpecahkan.

Prabowo Jadi Tamu Kehormatan India Republic Day, Dubes Sandeep Temui Anindya Bakrie Bahas Persiapan

Berikut empat kasus bunuh diri satu keluarga yang sempat viral, dihimpun dari berbagai sumber.

Kasus Keluarga Burari India

Ikut Ritual Aneh, Pria di India Tewas Karena Menelan Ayam Hidup-hidup

Kasus bunuh diri satu keluarga Burari

Photo :
  • India.com

Kasus pertama adalah kasus bunuh diri sekeluarga yang paling terkenal di dunia, yaitu kasus keluarga Burari di India. Saking menghebohkannya, layanan streaming terkenal Netflix membuat dokuseries mengenai kasus ini.

Jenazah 11 anggota keluarga di Delhi, sepuluh di antaranya tergantung pada jaring besi di langit-langit sebuah ruangan, ditemukan di kediaman mereka di kawasan Sant Nagar, Burari pada Minggu pagi pada tahun 2018. Berbagai teori termasuk pembunuhan, bunuh diri massal hingga yang paling diyakini sebagai sekte sesat, segera berhembus.

Korban tewas adalah Narayan Devi, 77 tahun, kedua putranya Bhavnesh (50) dan Lalit (45), istri mereka masing-masing Savita (48) dan Tina (42), seorang putri Pratibha (57) dan lima cucu, Priyanka (33), Neetu (25), Monu (23), Dhruv dan Shivam.

Ibu pemimpin keluarga, jenazah Narayani Devi ditemukan di ruangan yang jauh dari anggota keluarga lainnya.

Seorang penyelidik mengatakan bahwa catatan tulisan tangan yang ditemukan dari rumah tersebut diselidiki.

Catatan tersebut ternyata telah disiapkan selama 11 tahun dalam 11 buku harian dan salah satu buku terakhir menunjukkan keluarga tersebut sedang mempersiapkan sesuatu yang akan “menghancurkan dunia” saat mereka gantung diri untuk menyelesaikan “ritual keagamaan” mereka.

Seorang petugas polisi membacakan isi catatan itu sebagai, “Pada saat-saat terakhir dan selama pemenuhan keinginan terakhir, langit akan bergerak dan bumi akan bergetar. Jangan panik pada saat itu. Bernyanyilah lebih keras. Aku akan datang dan membuatmu tenggelam. Aku juga akan membantu menjatuhkan yang lain”.

Polisi mengatakan kegiatan ritual tersebut dimulai pada Juli 2007, beberapa bulan setelah kematian kepala keluarga mereka, Bhopal Singh. Hingga kini, motif dari kasus mengerikan tersebut masih belum jelas.

Kasus Keluarga di Malang

Rumah Kontrakan Ditemukan Sekeluarga 3 Orang Meninggal Dunia di Malang

Photo :
  • VIVA/ Uki Rama

Sebuah keluarga yang berada di Malang, Jawa Timur ditemukan bunuh diri. Sang ayah bernama Wahab Efendi (38) diketahui berprofesi sebagai guru di Sekolah Dasar (SD). Ia tinggal di rumah tersebut bersama sang istri Sulikhah (40), dan dua anak perempuan mereka berinisial R dan K yang berusia 12 tahun, yang mana adalah anak kembar

R dan kedua orang tuanya meninggal dengan tragis, sementara K masih hidup dan harus menyaksikan anggota keluarganya tewas.

Dugaan awal kematian ketiganya karena bunuh diri, dengan meminum racun untuk istri dan satu anak perempuannya, sementara Wahab Efendi membunuh dirinya sendiri dengan cara menyayat pergelangan tangan kiri, hingga memotong urat nadi yang mengakibatkan ia kehabisan darah.

Ketika ditemukan, mulut sang istri dan anak mengeluarkan busa. Keduanya ditemukan dengan kondisi terlentang di atas kasur. ”Keduanya (Sulaikhah dan R) ditemukan (meninggal dunia) dalam kondisi terlentang di atas kasur. Mulut keduanya juga mengeluarkan busa dengan bau yang menyengat,” terang polisi.

Dalam peristiwa menyayat hati itu, K menemukan pesan mengharukan yang ditulis almarhum sang ayah. Isi pesan yang merinding itu itu ditulis di cermin yang terletak di meja rias. “Kakak jaga diri. Papa, mama, adik pergi dulu. Nurut uti, kung, tante, dan om. Belajar yang baik. Uang papa mama untuk pemakaman jadi satu, love you kakak - papa," demikian isi wasiat yang ditulis tersebut.

Banyak yang menyimpulkan bahwa motif bunuh diri tersebut, mulai dari kemungkinan adanya motif ekonomi hingga sekte atau masalah keluarga, yang membuat ketiganya memutuskan untuk bunuh diri dengan tragis.

Kasus Keluarga Gurajat

Kasus dugaan bunuh diri massal dilaporkan pada 28 Oktober 2023. Tujuh anggota keluarga ditemukan tewas di dalam kediaman mereka. Korban meninggal termasuk tiga anak di bawah usia delapan tahun.

Sementara enam anggota keluarga meninggal karena konsumsi bahan beracun, petugas polisi mengatakan bahwa satu orang ditemukan tergantung di kipas angin langit-langit. Kasus tersebut dilaporkan di kawasan Jalan Palanpur Jakatnak Surat.

Menurut laporan, korban telah diidentifikasi sebagai Manish Solanki, ayahnya Kanu, ibunya Shobha, istri Manish bernama Rita dan tiga anak mereka Disha, Kavya, dan Kushal.

Sebuah catatan bunuh diri ditemukan dari tempat itu, kata pejabat polisi. Catatan itu terkait masalah keuangan, kata penyidik, tanpa membeberkan rincian lebih lanjut. Manish Solanki terlibat dalam bisnis furniture.

Para pekerjanya telah mencoba menghubunginya pada pagi hari tanggal 28 Oktober, dan akhirnya pergi ke rumahnya karena dia tidak dapat dihubungi. Setelah tidak ada anggota yang membukakan pintu, warga menjadi curiga dan masuk ke dalam rumah melalui jendela di bagian belakang kediaman. Polisi kemudian dipanggil ke tempat kejadian.

Kasus bunuh diri satu keluarga Burari

Photo :
  • NDTV

Sekeluarga Bunuh Diri di Resor Pariwisata

Sepasang suami istri dan putri mereka yang berusia 11 tahun ditemukan tewas di sebuah resor di Kodagu Karnataka, India dalam dugaan kasus bunuh diri massal, kata polisi. Keluarga tersebut meninggalkan catatan yang mengatakan bahwa mereka menghadapi kesulitan keuangan yang ekstrim.  

Jenazah sang ayah Vinod (43), istri Zubi Abraham (37), dan putrinya Johan (11) ditemukan di kamar resor pribadi yang mereka sewa. Mereka adalah warga Kottayam di kota Kerala. Polisi mengatakan keluarga tersebut masuk pada hari Sabtu di resor di kawasan hutan dan perbukitan yang populer di kalangan wisatawan.

Polisi mengatakan penyelidikan awal menunjukkan pasangan itu meninggal karena bunuh diri setelah membunuh putri mereka.

Kasus pun telah ditutup oleh polisi.

Pemberitaan di atas tidak untuk menginspirasi. Pembaca diimbau bijak dan tak menirunya. Jika merasakan gejala depresi, permasalahan psikologi yang berujung pemikiran untuk melakukan bunuh diri segera konsultasikan ke pihak-pihak yang bisa membantu seperti psikolog, psikiater atau klinik kesehatan mental.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya