Bocah 11 Tahun Buat Panggilan Hoaks ke 911, Sebut Sekolahnya Ada Penembakan Biar Pulang Cepat
- Freepik/zalkina
Amerika Serikat – Ketika seorang bocah menunjukkan kecerdikan dan keuletan mereka dalam suatu hal, seringkali ada batas tipis antara lelucon yang bersifat main-main dan keputusan yang bisa berakibat serius. Baru-baru ini seorang bocah bikin heboh karena membuat panggilan palsu kepada polisi.Â
Kejadian ini terjadi di Florida, Amerika Serikat, di mana polisi menangkap seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun karena melakukan lelucon sangat tidak lucu yang membawa konsekuensi besar.Â
Bagaimana tak menghebohkan, bocah laki-laki tersebut melakukan panggilan palsu ke nomor darurat 911 dengan berpura-pura ada penembakan di sekolahnya. Hal yang bikin geleng-geleng kepala adalah karena sang bocah beralasan ingin bolos kelas dan pulang lebih awal dari sekolahnya.Â
Panggilan 911 palsu itu menyebabkan respons cepat dari polisi, termasuk tim SWAT, pesawat helikopter, dan anjing pelacak. Semua ini terjadi karena anak itu menggunakan ponsel temannya yang tidak diawasi untuk membuat panggilan palsu tersebut.
Dilansir dari India Times, bocah tersebut kemudian dihadapkan pada serangkaian tuduhan serius, termasuk berbohong dengan mengatakan adanya penembakan massal, menggunakan ponsel untuk kejahatan, mengganggu fungsi sekolah, dan menyalahgunakan sistem darurat 911. Ini menunjukkan bahwa lelucon semacam itu tidak bisa dianggap enteng atau sepele.Â
Sheriff Marion, Billy Woods, sangat kecewa dan mengutuk bocah tersebut karena telah menimbulkan ketakutan di komunitas pendidikan. Dia menekankan bahwa anak itu harus membayar ganti rugi untuk biaya besar yang dikeluarkan oleh penegak hukum dalam menanggapi panggilan palsu tersebut.
Hukum Florida menyatakan bahwa bocah laki-laki tersebut akan bertanggung jawab atas membayar biaya yang besar untuk kerja keras yang dilakukan oleh penegak hukum untuk menanggapi lelucon tersebut.Â
Ini memberikan pelajaran penting bahwa tindakan memiliki konsekuensi, bahkan untuk lelucon yang seharusnya bersifat main-main. Semoga kejadian ini bisa menjadi pengingat bagi semua orang bahwa kebijaksanaan dan tanggung jawab sangat penting dalam segala hal.