4 Ulama Kondang yang Memutuskan Pindah Agama, Ada yang Meninggal Sebagai Ateis
- Wikipedia
Jakarta – Keputusan pindah agama merupakan salah satu hal yang tabu dilakukan oleh seseorang, terutama bagi mereka yang terkenal. Padahal, pindah agama sendiri bukan sebuah kesalahan jika ketetapan seseorang harus berubah, termasuk mengenai keyakinan mereka.Â
Hal tersebut juga sempat dialami oleh beberapa ulama di dunia yang memilih untuk pindah agama dari Islam dan memeluk keyakinan baru. Bahkan, salah seorang ulama yang dimaksud adalah guru besar di Universitas Al-Azhar Mesir yang kental dengan ajaran Islam.Â
Alasan mereka berpindah dari keyakinan bawaan lahir tersebut pun cukup beragam hingga menuai sorotan publik di media sosial. Nah, buat kamu yang penasaran dengan ulama kondang yang memutuskan pindah agama, berikut ulasan selengkapnya, dilansir dari berbagai sumber.Â
Imad Uddin Lahiz merupakan salah seorang pesohor kelahiran India yang tumbuh dengan ajaran agama Islam yang sangat ketat. Keluarga ulama kondang satu ini juga berasal dari kalangan yang taat dalam melaksanakan ibadah. Hal tersebut pun menjadikan Imad Uddin Lahiz sebagai penerjemah Al Quran ke bahasa Urdu dan menuliskan beberapa tafsir.Â
Namun, ia lebih memilih untuk pindah agama dari Islam. Keputusan tersebut berawal ketika diadakan perdebatan besar di Kota Agra pada tahun 1854. Dari situ, ia mulai tertarik untuk mengetahui lebih dalam kehidupan seorang Sufi Maulvi Safdar Ali. Ia kemudian memilih untuk membawa semua anggota keluarganya keluar dari agama Islam.Â
2. Dr. Mark Gabriel Mustafa
Pada tahun 2014 silam, sempat dihebohkan dengan kisah dari dr Mustafa yang mengubah namanya menjadi Mark Gabriel. Ia diketahui merupakan seorang ulama besar dan juga guru besar di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Ia memilih untuk berpindah agama usai mengunjungi negara Barat dan menemukan fakta buruk mengenai Islam di sana.Â
Ia kemudian menyampaikan hal tersebut di Universitas Al Azhar. Namun, pihak kampus malah salah paham dengan temuannya itu. Mustafa malah dikeluarkan dan dibiarkan begitu saja. Ia juga dibebaskan tanpa pengadilan apapun. Selang beberapa waktu, ia akhirnya mengganti namanya jadi Mark Gabriel dan memilih pindah agama untuk mendapat kedamaian.Â
3. Khalid Majid Hassan
Ia diketahui sempat menjadi pejabat senior di perserikatan Islam yang berada di Inggris pada tahun 1974. Tapi, saat dia membandingkan isi kitab tersebut dengan yang diajarkan Nabi, keimanannya langsung terguncang. Ia juga membahas keyakinan agama Islam di depan keluarganya yang menganut agama Kristen.Â
Namun, keluarga ulama kondang satu ini tidak mau berdebat dan mengatakan bahwa Khalid bakal pindah agama seperti mereka. Sampai akhirnya, ia memilih pindah agama dan memeluk Kristen. Ia juga sempat menjadi salah seorang pemimpin yang berpengaruh di salah satu gereja yang ada di Inggris.Â
4. Abdullah Al-Qasiwmi
Abdullah Al-Qasiwmi adalah seseorang yang diberikan anugerah kecerdasan. Ia telah menulis banyak buku dan menjadi orang pertama di zaman modern yang menulis ulasan ilmiah untuk Universitas Al Azhar Mesir. Namun, menurut Geotimes, Al-Qasimi menjadi orang yang sombong karena kecerdasan tersebut.Â
Ia juga sering menambahkan ayat-ayat yang memuji kebijaksanaan sendiri. Hal ini mengubah pikirannya sampai ia bertemu dengan seorang gadis atheis di Beirut. Tak lama, Qasimi menikahi wanita tersebut dan kemudian memilih menjadi ateis. Sampai pada 1 September 1996, ia akhirnya meninggal dunia.Â