Jasad Korban Erupsi Marapi Keluarkan Aroma Wangi, Frengki Ternyata Penghafal Al Quran

Padang – Bencana alam erupsi Gunung Marapi yang terjadi awal Desember lalu menimbulkan rasa sedih untuk banyak orang, terutama keluarga korban jiwa. Salah seorang korban yang menjadi sorotan adalah Frengki Candra Kusuma, seorang guru PPL Pelajaran BK di SMPN 29 Padang. 

Ketika jenazah turun dari ambulans, banyak orang yang tercengang karena mencium aroma wangi yang keluar dari tubuhnya. Frengki Candra Kusuma menjadi salah satu korban jiwa dalam peristiwa tersebut dan kisah aroma yang tercium dari tubuhnya menjadi viral. 

Informasi mengenai aroma wangi tersebut berasal dari kesaksian keluarga Frengsi, teman, dan petugas yang kala itu terlibat dalam proses evakuasi. Salah seorang warga TikTok pemilik akun @jhoni_edward yang juga menjadi saksi kejadian mengatakan hal tersebut. 

"Iyaa saya salah satu yang mencium wangi salah satu korban turun dari ambulans di RS. Saya pikir itu bau petugas-petugas RS," ungkap Jhoni Edward dilansir dari akun TikTok pribadinya pada Selasa, 12 Desember 2023. 

Selain dikenal sebagai guru yang baik, Frengki Candra Kusuma juga dikenal sebagai seorang penghafal Al-Quran. Kepergiannya menjadi salah satu cerita sedih dalam tragedi erupsi Marapi yang masih meninggalkan bekas duka di hati banyak orang. 

Bersama dengan Siska Afrina, mahasiswa dari Universitas Negeri Padang (UNP), keduanya menjadi korban meninggal dunia dari total 23 orang yang dinyatakan tewas. Sementara itu, banyak warganet yang memenuhi kolom komentar unggahan tersebut. 

Banyak dari mereka yang memberikan kesaksian mengenai kebaikan dan ketabahan Frengki semasa hidupnya. "Merinding ya Allah surga tempat mu Frengki. Kata adek aku yang kuliah di UNP kamu orang baik dan adem," balas warganet lainnya.

Warganet yang lain juga menuliskan ungkapan yang sama dan memuji kebaikan dari sosok Frengki Candra Kusuma tersebut. “Frengki ini super, baiknya emang banget” tulis warganet. "Postingan ulangnya Frengki positif vibes banget, MasyaAllah," tulis yang lain. 

Seperti diketahui, Gunung Marapi yang saat itu berstatus Level II atau waspada, tengah didaki oleh sekitar 75 orang. Kemudian, pada Minggu, 3 Desember sekitar pukul 14.45 WIB, gunung api aktif tersebut memuntahkan abu panas disertari bebatuan besar. 

Akibatnya, dari 75 pendaki tersebut 23 diantaranya meninggal dunia. Sedangkan 52 orang lainnya berhasil selamat dari amukan Gunung Marapi tersebut. Salah satu korban jiwa dalam peristiwa tersebut adalah Frengki Candra Kusuma. 

Gunung Karangetang Siaga Level III, Masyarakat Diimbau Menjauh

Badan Geologi berharap warga tidak mendekati area 2,5 kilometer dari kawah utama Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

VIVA.co.id

25 November 2024