Zara Diduga Gunakan Isu Genosida Palestina sebagai Campaign Terbaru, Ramai Seruan Boikot

Kampanye terbaru Zara yang mirip dengan genosida di Gaza Palestina
Sumber :
  • Instagram

VIVA Trending – Jenama pakaian asal Spanyol, Zara, baru-baru ini menjadi salah satu brand yang ikut diboikot secara multinasional, karena kampanye terbaru mereka.

Merek ini memicu kontroversi setelah peluncuran koleksi barunya yang diduga menggambarkan kejadian nahas genosida di Gaza, yang mana saat ini tengah dilanda perang. 

Kampanye terbaru Zara yang mirip dengan genosida di Gaza Palestina

Photo :
  • Instagram

Potret-potret dari campaign promosi koleksi tersebut bernama "The Jacket,” memperlihatkan manekin yang dibungkus dengan kain putih dan plastik. 

Banyak yang mengatakan bahwa gambar tersebut terlihat mirip dengan gambar jenazah yang dibungkus dengan kain pemakaman tradisional serba putih di Gaza serta peta Palestina yang terbalik.

Tak hanya itu, Zara juga membuat penggunaan simbol dan adegan penghancuran untuk kampanye tersebut, yang mana menggambarkan persis seperti bangunan yang hancur di Gaza. 

Zara menegaskan bahwa fokus kampanye mereka adalah pada desain, namun gambar yang ditampilkan memicu reaksi keras. 

“Menggunakan kematian dan kehancuran sebagai latar belakang fesyen adalah hal yang sangat mengerikan Ini seharusnya membuat kita marah sebagai konsumen. Boikot Zara,” tulis seniman Palestina Hazem Harb di Instagram-nya, melansir Morocco World News, Senin, 10 Desember 2023. 

Kampanye terbaru Zara yang mirip dengan genosida di Gaza Palestina

Photo :
  • Instagram

Banyak orang lain yang menyuarakan rasa frustrasi dan kemarahan mereka, menyerukan boikot terhadap merek tersebut karena sikap tidak hormat yang ditunjukkan di tengah situasi di Gaza. “Penderitaan kami bukanlah Estetika. Anak-anak kami yang sekarat bukanlah sumber inspirasi Anda. Harusnya kalian malu," tulis warga Palestina lainnya . 

Dokter Ungkap Tentara Israel Targetkan Anak-anak Gaza dengan Satu Tembakan di Kepala

Yang lain membagikan foto warga Palestina yang menggendong jenazah orang yang mereka cintai dalam balutan pakaian putih dan membandingkannya dengan merek yang digunakan Zara dalam koleksi barunya. “Hidup bersama orang-orang yang paling menjijikkan,” tulis seseorang, sambil menggunakan tagar #boycottzara.

Ini bukan pertama kalinya Zara menghadapi kecaman terkait konflik Israel-Palestina. Pada Oktober 2022, warga Palestina memulai kampanye boikot setelah pemegang hak Zara di Israel menyatakan dukungannya terhadap partai ekstremis Pasukan Yahudi.

Pidato Pakai Bahasa Arab, Anis: Kemerdekaan Indonesia tak Bermakna Jika Palestina Belum Merdeka

Sejak tanggal 7 Oktober, banyak orang orang bergabung dalam kampanye boikot terhadap beberapa merek multinasional karena hubungan mereka dengan Israel dan dalam beberapa kasus dukungan mereka terhadap merek tersebut. 

Kampanye terbaru Zara yang mirip dengan genosida di Gaza Palestina

Photo :
  • Instagram
Di KTT OKI, Wakil Menlu RI Lantang Desak Israel Dikeluarkan dari PBB

Merek-merek tersebut antara lain McDonalds, KFC, Starbucks, dan H&M. 

Banyak laporan menunjukkan bahwa boikot berdampak pada penjualan perusahaan, termasuk Starbucks. Awal pekan ini, laporan mengatakan bahwa Starbucks kehilangan $11 miliar karena penjualan yang buruk, pemogokan, dan boikot.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menjawab pertanyaan wartawan menjelang keberangkatannya ke Israel dan Yordania di Pangkalan Angkatan Udara Gabungan Andrews di Camp Springs, Maryland, 11 Oktober 2023.

Menlu AS: Situasinya Tetap Sangat Sulit dan Dramatis untuk Benar-benar Memperbaiki Gaza

Menteri Luar Negeri AS menekankan sudah “saatnya mengakhiri perang” di Gaza, serta mencatat bahwa Israel belum melaksanakan sepenuhnya 15 langkah yang diusulkan AS.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024