Cerita Pekerja dan Pelanggan Imbas Boikot Masal Produk Pro Israel di Indonesia
- Muhammad AR (Bogor)
VIVA – Salah satu imbas dari peperangan antara Israel dan Palestina, sejumlah perusahaan yang diduga berafilisasi dan mendukung Israel mengalami pemboikotan dari masyarakat dunia. Termasuk Indonesia.
Dikabarkan pemboikotan masal ini sangat berpengaruh karena membuat sejumlah perusahaan yang berafilisasi dan mendukung Israel mengalami penjualan yang merosot di dunia. Bagaimana dengan di Indonesia?
Seorang netizen di media sosial X dengan akun @rykarlsen coba bertanya tentang bagaimana nasib karyawan perusahaan yang mengalami pemboikotan di Indonesia. Unggahannya ini disambut netizen yang berbagi pengalaman mereka.
"Temen-temen, apakah ada yg kerja di Sb*cks, MekDi, Ke ef si, Unil*ver Indonesia? Atau di perusahaan yg produknya kena boikot?
Boleh share gimana kerjaan sekarang? Terima kasih," tulis @rykarlsen.
Sejak diunggah pada 6 Desember 2023 lalu, unggahan ini sudah dibaca hingga 2,2 juta dan mendapat ribuan reaksi. Beberapa netizen mengaku teman-temannya ada yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) karena situasi ini.
"pitsa hut temen ku yang udah kontrak, kontraknya ga diperpanjang. serta temen ku yg di sbx ga dapet jadwal (posisi Partime)," tulis seorang netizen.
"Ada. Ak kak, omset akhir² ini turun, yg biasanya sehari bisa 300-500jt, bbrp minggu ini cuma di kisaran 100-200jt an. Walau bnyak promo tp ttp ga bs naikin omset. Tp ak udh resign akhir bln kmrn," tulis netizen lainnya.
"Sepi bgt kak, sales anjlok parah dan kasian sama yg magang2 pada ngga diperpanjang kontraknya :(( krn sistem kerjanya masuk dibayar kadang sedih udh masuk kerja disuruh pulang krn ngga ada sales masuk," tambah yang lainnya.
"Di salah satu fnb.. parttime jadwalny sangattt berkurang dari 5-2 jadi 3-4 karena gaada pemasukan, gaji jelas berkurang, Fulltime juga cuman sedikit jadi bergantung sama parttime tapi parttime gabisa dimasukin full," lanjut netizen lainnya.
"aku ngga kerja di mekdinya langsung, tapi salah satu supplier yg kirim ke mekdi, ya begitulaahh agak goyang skrg dunia per-ayam-an," timpal netizen lainnya.
"Semoga karyawan yg terdampak dpt rezeki yg berlimpah," seorang netizen melontarkan harapannya.
"Ibu ku punya warung, beberapa barang dijual tuh ada dari U, kata ibu lumayan sih dampaknya, barang U banyak yg diretur karena orang gamau beli, dan tau sendiri lah orang pasar pada frontal, depan muka ibu bilang "gausah jualan ini bu, dukung israel, balikin aja" lol," curhat netizen lain.
"kenal org kerja di esq*, katanya ga sanggup sales menurun bgtttt, live shopping isi komennya ngata2in semua, jd dah brp lama ga ada live, host2 dah ga dikasih jadwal," timpal yang lainnya.
"Semalem aku makan mcd (dine-in), kondisi restonya sepi ga ada antrian, self-kiosk cuma 1/3 yang nyala, dan ayamnya ga enak. kayaknya ayam yang udah disiapin dari siang baru laku kejual," lanjut netizen lainnya.
"saya partimer barista terdampak, sekarang kurang lebih dirumahkan karna ga dapet jadwal dan banyak temen2 prtime juga kurang lebih sama. untung masih ada sedikit tabungan... tpiagak bingung juga karna masih ngekos. sekarang saya lagi nyari2 kerjaan/magang bidang copywriting," curhat seorang netizen.
Di sisi lain, aksi pemboikotan ini menguntungkan produk lokal yang selama ini kerap kalah bersaing dengan produk-produk global. Seperti kesaksian dua netizen ini.
"Teman saya yang kerja di merk lokal malah omsetnya naik banyak...padahal dia perusahaan kecil. Biasanya kirim barang 1 trip sekarang sehari bisa 3-4x trip. Bagi bagi rejekilah... Alhamdulillah merk lokal berjaya."
"Kalo dari warung2 gitu yang laris malah produk lokal.. Awareness soal boikot ini emang amazing, dan cukup ngerubah orientasi belanja masyarakat," tambah netizen lain.
Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.