Terekam Momen Terakhir Ibu dan Anak Sebelum Tewas Akibat Erupsi Gunung Marapi
- YouTube: VIVA
Agam – Novita Intan Sari (39) dan Wahlul Alde Putra (19) menjadi korban tewas dalam erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat. Jenazah keduanya berhasil dievakuasi tim SAR gabungan dan teridentifikasi pada Rabu, 6 Desember 2023.
Kedua korban merupakan ibu dan anak asal Tabek Batu, Sungai Lareh, Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Sebelum ditemukan tewas, video momen terakhir Novita dan Wahlul saat berada di trek pendakian Gunung Marapi sempat viral di media sosial pada Selasa, 5 Desember 2023.
Dilihat dalam video yang beredar Kamis, 7 Desember 2023, terlihat Novita sedang merekam video sedang berada di jalur pendakian bersama dua perempuan diduga Yasirli Amri dan Zhafirah Zahrim Febrina.
Yasirli juga menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa erupsi Gunung Marapi ini. Sedangkan Zhafira berhasil selamat namun mengalami luka serius.
Lebih lanjut, dalam video itu Novita juga membagikan momen saat dirinya berada di Puncak Gunung Marapi. Terlihat saat itu cuaca sangat cerah sehingga terlihat jelas Gunung Singgalang.
Kemudian, keduanya juga sempat berfoto di puncak sambil memegang papan papan bertuliskan “Gunung Marapi 2891 MDPL Puncak Kawa GUDESTER”
Berdasarkan keterangan Nurhayati selaku kakak Novita, Novita baru pertama kali melakukan pendakian, sementara Wahlul yang merupakan mahasiswa Politeknik Negeri Padang sudah beberapa kali melakukan pendakian.
Sebelumnya, Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto menyebut operasi SAR erupsi Marapi, Rabu malam 6 Desember 2023 resmi ditutup. Temuan jenazah atas nama Siska Arfina pada sore tadi, merupakan temuan korban terakhir. Ia memastikan jika kondisi gunung Marapi saat ini sudah clear.
"Setengah 3 sore kami temukan Jenazah atas nama Siska. Ini yang terakhir, tidak ada lagi. Jenazah sudah dibawa ke rumah sakit,” kata Brigjen Pol Edi Mardianto, Rabu malam, 6 Desember 2023.
Brigjen Pol Edi Mardianto bilang, kemungkinan adanya pendaki yang masuk dari pintu ilegal atau tidak terdata yang terjebak saat erupsi Marapi terjadi juga sudah terkonfirmasi tidak ada. Sehingga area puncak gunung saat ini sudah clear.
“Yang hilang atau yang tidak terdata ternyata sudah clear semua. Sudah clear, untuk di puncak sudah clear, tidak ada jenazah maupun orang yang masih hidup, tidak ada,” ujarnya.
Ia merinci, total keseluruhan pendaki yang terdata pada sistem pemesanan tiket online waktu peristiwa terjadi, ada sebanyak 75 orang. 52 pendaki di antaranya selamat dan 23 pendaki dinyatakan meninggal dunia.
"Dengan demikian operasi SAR pencarian korban erupsi resmi dihentikan. Proses evakuasi dan pencarian korban pasca-erupsi Gunung Marapi secara resmi kami hentikan,” tutupnya.