Cerita Sri Wahyuni Korban Selamat Marapi: Ada yang Lempar Batu ke Kawah Sebelum Erupsi

Petugas mengevakuasi jenazah korban erupsi Gunung Marapi di Nagari Batu Plano, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat, untuk diidentifikasi Rumah Sakit Dr Achmad Mochtar, Bukittinggi, Selasa, 5 Desember 2023.
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Arif Pribadi

Sumatera Barat – Erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam Sumatera Barat sempat membuat heboh masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, saat erupsi terjadi pada Minggu, 3 Desember 2023, ada sekitar 75 pendaki yang masih berada di puncak gunung aktif tersebut. 

Pria yang Gorok Wanita Hamil di Palembang Ditangkap, Begini Pengakuannya

Peristiwa mengenaskan itu meninggalkan cerita dan trauma mendalam bagi para pendaki yang berhasil selamat, salah seorang di antaranya adalah Sri Wahyuni. Wanita berusia 19 tahun berangkat bersama teman-temannya untuk mendaki gunung. 

Tapi nahas, Gunung Marapi memuntahkan abu panas ke udara hingga menimpa puluhan pendaki. Beruntung, Sri Wahyuni bersama 9 orang temannya berhasil selamat. Enam jam sebelumnya, ia sempat berada di puncak Marapi. 

Menteri ATR/BPN Siapkan 50 Hektare Lahan untuk Relokasi Korban Erupsi Gunung Lewotobi

"Kami saat itu di puncak hari Minggu pukul 07.50 WIB, lalu turun dari tempat camp jam 13.35 WIB, nah erupsinya itu sekitar jam 14.45 WIB, posisinya kami saat itu masih berada di pos 5," kata Sri seperti dilansir dari laman RRI. 

Tim SAR mengevakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Sumbar.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Andri Mardiansyah (Padang)
Respons Cepat Erupsi Gunung Lewotobi, Sri Mulyani Tegaskan APBN hingga APBD Siap

Sri Wahyuni bersama 6 rekannya mendengar suara letusan sehingga ia merasa kaget. Tidak lama setelah itu, hujan batu dan ranting pohon menimpa mereka sehingga langsung berlari sekencang mungkin untuk bisa menyelamatkan diri. 

"Untuk menyelamatkan diri, kami semua lari sekencangnya ke arah bawah dan mencari perlindungan dibawah pohon besar, kami bersembunyi disitu terus," ujarnya.

Setelah berhenti, Sri dan rekannya kembali lari ke bawah tanpa berhenti karena hujan abu vulkanik semakin mengerikan. Ia dan rekannya sampai di pos 3 dan bertemu dengan tiga kawan yang sudah turun duluan. 

"Ketika udah kumpul semua, kami sama - sama lari kebawah sekuat tenaga tanpa henti. Akhirnya kami semua sampai di pos 2, berhenti sejenak lalu lari kembali ke bawah dan sampai di pos BKSDA dengan selamat, walaupun ada salah satu teman kakinya yang keseleo," ungkapnya.

Gunung Marapi, Sumatra Barat erupsi lagi.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Andri Mardiansyah (Padang)

Sri beserta 9 rekannya itu langsung pulang karena tinggal di Pekanbaru. Ia juga mengaku syok ketika mendengar suara ledakan tersebut. Selain itu, ia juga menceritakan tentang seseorang yang sempat melemparkan batu ke kawah sehingga diduga menjadi pemicu erupsi. 

"Yang jelas, suara ledakannya besar, sampai sekarang juga masih terngiang suara ledakan nya. Sekedar info, kemarin pas di puncak ada yg lempar batu ke kawah, mana tau itu pemicu erupsi nya, ada satu orang yang melempar, memakai celana coklat batik," bebernya.

"Saya berharap, agar Gunung Marapi cepat pulih, dan teruntuk teman teman yang mendaki tolong di jaga," pungkasnya.

Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya