Viral Pesan Terakhir Diduga Ditulis para Jurnalis Palestina: Tidak Ada Harapan Lagi

Jurnalis Palestina
Sumber :
  • TikTok

VIVA Trending – Baru-baru ini media sosial diperlihatkan sebuah unggahan video berisikan hasil tangkapan layar potret sederet jurnalis Palestina dengan pesan wasiat yang ditulisnya melalui media sosial pribadinya.

Israel Serang Sekolah yang Jadi Tempat Pengungsian di Gaza, 10 Orang Tewas

Dalam video tersebut terlihat beberapa jurnalis mulai menyerah dan putus asa lantaran sudah tidak bisa berbuat apa-apa di sini (Palestina). Bahkan, tak sedikit yang dibuat pesimis akan kehidupannya yang bakal berakhir di Palestina dalam beberapa waktu kedepan.

Oleh karena itu, beberapa jurnalis ini menuliskan sebuah pesan wasiat yang ditulisnya sendiri di akun media sosial pribadinya. Hal tersebut mengingat, serangan Israel bisa kapan saja datang dan bisa menyerang siapapun termasuk mereka yang tengah bertugas.

Trump Janji Selesaikan Perang di Ukraina dan Palestina dengan Cara Ini

Mereka juga  mengaku khawatir dan takut, jika sesuatu buruk akan menimpa dirinya. Dimana, mereka bisa meninggal kapan saja dengan situasi seperti saat ini. 

UNIFIL Sebut Markasnya di Lebanon Selatan Dihantam Peluru Artileri

Mereka juga mengaku dirinya tidak lagi menyebarkan informasi kepada dunia. Saat ini fokus mereka hanya untuk bisa bertahan hidup dengan serangan tentara Israel. Mengingat serangan Israel yang memborbadir Palestina masih terus berlanjut.

Lantas, kira-kira seperti apa isi pesan wasiat yang ditulis para jurnalis di Gaza Palestina itu? Scroll untuk baca selengkapnya.

 Ismail Jood

Ismail Jood salah satu di antara lainnya, yang juga menuliskan pesan terakhirnya dalam media sosial pribadinya @ismail.jood.  Dalam pesan yang dibuatnya itu, ia mengungkapkan tidak akan memaafkan orang yang tahu kebenaran tetapi memilih diam membisu. Ia berharap para korban untuk bisa hidup di akhirat yang bahagia dengan keadilan.

“Pesan Terakhir kami: wajah menjadi pucat, harapan hilang, dan kami tidak akan memakan mereka yang mampu mengatakan kebenaran dan tetap diam.

Dunia ini telah membuktikan kepada kita bahwa ini adalah dunia yang munafik dan tercela, namun dunia kita akan berada di dunia kedua, tempat yang lebih adil, lebih aman, dan lebih diyakinkan oleh Pencipta kita. Kami mengucapkan selamat atas kesyahidan Anda. Dan semoga lagnar menimpamu, hai dunia yang munafik.”

Bisan

Tak hanya Ismail Jood, Bisan pun menuliskan hal yang serupa. Dalam sebuah pesan yang ditulisanya melalui Instagram pribadinya @wizard_bizan1, ia mengungkapkan bahwa dirinya sudah tidak lagi memiliki harapan hidup saat terjadi genosida di Palestina. 

Bahkan, dalam pesannya tersebut ia juga sangat hawa yakin dirinya akan meninggal dunia dalam beberapa hari ke depan. Berikut isi pesan Bisan.

“Saya tidak lagi memiliki harapan untuk bertahan hidup seperti pada awal genosida ini, Dan saya yakin saya akan mati dalam beberapa minggu atau mungkin beberapa hari ke depan. Saya menderita infeksi virus yang parah selama berhari-hari dan tidak bisa beranjak dari kasur!

Pesan saya kepada dunia: Anda bukannya tidak bersalah atas apa yang terjadi pada kami, anda sebagai pemerintah atau masyarakat yang mendukung pemusnahan Israel terhadap rakyat saya. Kami tidak akan memaafkanmu, kami tidak akan memaafkanmu, umat manusia tidak akan memaafkanmu, kami tidak akan melupakan, bahkan jika mati, sejarah tidak akan terlupakan.

Pesan untuk teman-teman: terima kasih dan para pendukung di seluruh dunia. Anda penuh kasih sayang dan sangat kuat. Kami meminta anda untuk tidak putus asa, meskipun dunia tampak tidak adil dan upaya Anda belum menghasilkan gencatan senjata.”

Motaz Azaiza

Motaz Azaiza pun menuliskan hal yang serupa dalam wasiat yang dibuatnya di akun Instagramnya @motaz_azaiza. Dalam pesannya itu ia mengaku sudah memberikan banyak informasi kepada dunia.  

“Fase mempertaruhkan segalanya untuk mencapai berita kepada Anda telah berakhir, ini dimulailah fase mencoba bertahan.

Aku sudah memberikan cukup banyak berita, dan Aku bersumpah demi Allah, itu demi-Nya demi pengabdian pada negaraku. Kami sekarang menghadapi pengepungan internal. Kita tidak bisa bergerak ke Utara atau Selatan.

Tank-tank Israel mengepung Gaza Tengah di ujung Utara dan Selatan. Situasi Kami lebih mengerikan daripada yang Anda bayangkan.

Ingat: kami bukanlah konten yang ada untuk Anda bagikan. Kami adalah orang yang menghadapi genosida, Kami adalah sekelompok yang berusaha untuk tetap hidup.”

Reaksi Warganet

Sontak saja viralnya unggahan video itu langsung menuai banyak reaksi dari warganet. Beberapa dari mereka terlihat ikut berduka dan merasakan kesedihan yang sama seperti dirasakan para jurnalis yang tengah berjuang di Gaza Palestina.Di sisi lain, beberapa warganet lainnya terlihat mendoakan agar para jurnalis tersebut dapat diberi kesehatan.

“Ya Allah lindungilah merek,” komentar salah seorang warganet.

“Ya Allah lindungilah mereka , berikanlah keselamatan untuk mereka Ya Allah dzat yg Maha Kuasa atas segalanya berikanlah pertolongan Mu,” doa dari warganet lain.

“Ya Allah sampai gemetar ana membacanya dan air mata pun mengalir begitu saja, Ya Allah lindungilah saudara-saudara kita di Palestina ya Allah,” tulis akun lainnya.

“Semoga selalu dalam lindungan Allah,” komentar akun lainnya,” tulis warganet lain.

Anak-anak terlihat di antara reruntuhan setelah serangan udara Israel di kota Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah, Selasa, 2 April 2024.

Tragis, 1,2 Juta Orang di Gaza Kekurangan Air

Blokade yang terus berlangsung telah mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024