Sultan HB X Respons Pernyataan Ade Armando Soal Politik Dinasti di Yogyakarta

Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X usai salat berjemaah Idul Fitri di Alun-alun Utara, Rabu, 5 Juni 2019.
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi

Yogyakarta – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X merespons pernyataan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando yang menyebut Yogyakarta sebagai wilayah politik dinasti.

Kaesang Targetkan Herman Deru Dapat Menang Telak di Pilkada Sumatera Selatan

Menjawab hal tersebut, Sultan lebih dulu menerangkan ihwal sejarah DIY yang mendapat status wilayah keistimewaaan. Beliau menyebut hal ini tertuang dalam Pasal 18B ayat 1 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 BAB VI tentang Pemerintahan Daerah

Sri Sultan HB X.

Photo :
  • Cahyo Edi/VIVA.
Blusukan ke Pasar Badung Bareng Cagub Bali, Kaesang: Saya Titip Pilih yang Gundul

Adapun, isi dari pasal tersebut yakni “Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.”

Sultan menyebut bahwa dalam aturan tersebut jabatan Gubernur DIY diduduki oleh Raja Keraton Yogyakarta yang bergelar Sultan Hamengkubuwono dan Wakil Gubernur dijabat oleh Adipati Pakualam.

Jokowi Bakal Turun Gunung Kampanyekan Cagub Bali De Gadjah Rival Wayan Koster-PDIP

"Ya (kami) hanya melaksanakan itu aja. Dinasti atau tidak terserah darimana masyarakat melihatnya," ucap Sultan Hamengku Buwono X dikutip dari tvOnenews, Senin 4 Desember 2023.

Yang terpenting, lanjut beliau, Yogyakarta merupakan bagian dari Republik Indonesia yang diakui keistimewaannya dan asal usulnya.

Terakhir, Sultan menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat DIY terkait aksi penangkapan Ade Armando yan dianggap menistakan sejarah Yogyakarta.

"Ya silakan saja itu masyarakat yang penting saya tidak menyuruh," pungkas sultan.

Ade Armando

Photo :
  • VIVAnews/Foe Peace Simbolon

Sebelumnya, Sebelumnya hal terkait politik dinasti ini disampaikan Ade saat mengkritik aksi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI) yang melakukan aksi terkait penolakan politik dinasti di DIY.

Dia menyorot kaos yang digunakan para mahasiswa bertuliskan ‘republik rasa kerajaan’ yang dikenakan saat aksi di Yogyakarta. Ade merasa miris, pasalnya aksi tersebut digelar di tempat yang ia anggap sebagai implementasi dari politik dinasti.

“Ini ironis sekali, karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti dan mereka diam saja,” ucap Ade di akun X pribadinya @adearmando61.

“Politik dinasti sesungguhnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu, gubernurnya adalah Sultan Hamengkubuwono X yang menjadi gubernur karena garis keturunan,” sambungnya.

Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya