Pernyataan Viral Cak Imin soal IKN Jadi Sorotan Masyarakat Kaltim

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Trending – Viral di Kalimantan Timur (Kaltim), pernyataan calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tentang penolakan pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) yang masih hutan mengundang respon negatif masyarakat.

Bakal Bikin Pembangunan Berkelanjutan, Tarif PPN 12 Persen Dinilai Berdampak Positif ke Invetasi

Ketua umum Pengurus Besar Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Ketum PB-Gapak) Abrahan Ingan mengatakan jika Cak Imin gemar membuat pernyataan yang demikian, bukan tidak mungkin perolehan suara Capres-Cawapres No 1 Nihil di Kaltim.

Menko Cak Imin Sebut Tak Ada Bansos Khusus karena Kenaikan PPN Jadi 12 persen

“Saya yakin semua calon adalah anak bangsa yang cerdas dan berwawasan. Tapi kalau pernyataannya mengundang respon negatif, jangan harap dapat suara dari Kaltim ya,” katanya, Selasa 28 November 2023.

Dijelaskan dia, sebelum Pemerintah Pusat memutuskan memindahkan ibu kota ke IKN, tentu didahului kajian Panjang. Bahkan rencana pemindahan itu sudah ada sejak masa pemerintahan Presiden RP Pertama Ir Soekarno.

Hasto jadi Tersangka KPK, Cak Imin Nilai Tak Ada yang Berani Politisasi Hukum

“Pemindahan ibu kota ke IKN ini merupakan ketentuan yang berproses panjang. Tidak asal tunjuk, ada kajian dan survei sesuai kebutuhan. Setelah matang lalu ditetapkan undang-undang. Lalu ada calon yang meu membatalkan dengan alasan tidak mau tinggal di hutan, bagaimana ya?” katanya seraya tertawa.

Kondisi saat ini, lanjut dia, masyarakat Kaltim tengah menunggu kedatangan IKN. Tahun 2024 nanti,  masyarakat siap menggelar upacara pertama di depan Istana IKN. Pernyataan Cak Imin dinilai mengganggu kondusifitas di Kaltim.

Bakal cawapres A Muhaimin Iskandar (cak imin) dari koalisi perubahan

Photo :
  • tvOne

“Mungkin dia lebih nyaman di Jakarta ya silahkan, tapi ibu kota tetap di Kaltim. Kalau memang peduli rakyatnya, kok tidak melihat pemerataan kesejahteraan dari pemindahan ibu kota. Aneh saja,” ujarnya.

Dia mengingatkan, jangan lagi ada pernyataan yang mengundang emosi dan kemarahan masyarakat. Menurutnya, Cak Imin bisa memberi kontribusi buruk bagi koalisi partainya sendiri. “Ya jangan harap dapat suara dari Kaltim ya, hutan di Kaltim itu dilirik seluruh dunia. Rasanya hanya Cak Imin yang tidak suka hutan,” ujarnya.

Senada, Rahminda Rohima salah satu pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayah IKN menyebut Cak Imin sudah hilang kesadaran. Menurutnya, rakyat yang tidak sekolah saja masih bisa membuat pernyataan yang tidak menyinggung banyak pihak.

“Masyarakat ini sudah persiapan menyambut IKN. Para pelaku UMKM berharap masuknya IKN dapat memberi efek positif. Seperti tidak logis, ada Cawapres yang menolak IKN yang jelas-jelas sudah dibangun dan dilindungi undang-undang,” paparnya.

Rahmi mengatakan, pernyataan Cak Imin membuat rasa simpatinya hilang. Dia menilai Cak Imin memperlakukan Indonesia seperti kamar tidur saja, bisa dipindah dan dibatalkan sekejap saja.

“Mau pindah ibu kota, perlu waktu lama. Sekarang ibu kotanya sudah siap, lah mau dibatalkan sama calon wakil. Itu baru calon, kalau jadi, apa jadinya rakyat ini?” tutupnya.

Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya