Viral Mahasiswa Asal Lampung Tuntut Keadilan saat Wisuda, Begini Kronologi Pembunuhan Sang Ayah

Candra Friyandy Mahasiswa UMN asal Lampung Bentangkan Spanduk saat wisuda
Sumber :
  • Tangkapan layar media sosial

Bandar Lampung – Seorang wisudawan Universitas Negeri Malang (UMN), bernama Candra Friyandy Harianja asal Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, membentangkan spanduk berisi tulisan meminta tolong kepada Kapolri untuk menangkap pembunuh ayahnya.

Kakak Tewas Usai Ditikam Adik Perempuannya di Mojokerto

Aksi fenomenal itu dilakukan Candra di tengah prosesi wisuda sarjana pada Sabtu (11/11/2023), setelah prosesi pemindahan tali toga dari kiri ke kanan dan menerima ijazah serta ucapan selamat.

Diketahui, ayah Candra tewas dalam sumur di Kampung Gedung Bandar Rahayu, Kecamatan Gedung Meneng, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung pada Minggu, 20 Agustus 2023.

Tergerus Digitalisasi dan Tren Teknologi, Mahasiswa yang Pengin Jadi Akuntan Kian Merosot

Polisi telah menangkap satu terduga pelaku bernama Slamet alias Toni Gendut (45), warga Kabupaten Musi Waras. Namun keluarga Candra menyakini bahwa pelaku lebih dari satu orang.

Pelaku membunuh korban Pembadi Harianja (61), warga Kampung Gedung Bandar Rahayu, Kecamatan Gedung Meneng. Penyebabnya, tersangka kepergok hendak merampok atasannya itu.

Pria di Deliserdang Dibunuh, Mayat Dibuang ke Sumur di Labura

Kasat Reskrim Polres Tulang Bawang, AKP Wido Dwi Arifiya Zaen mengatakan  pelaku menghabisi nyawa korban karena aksi pencurian ketahuan. Setelah  itu pelaku memasukan jenazah korban ke dalam sumur rumahnya.

Polres Tulang Bawang, menangkap pelaku pembunuhan ayah mahasiswa.

Photo :
  • VIVA | Puji Lampung

"Pelaku masuk ke dalam rumah korban melalui dapur. Aksi pelaku ini diketahui oleh korban, sehingga pelaku langsung membacok kepala korban sebanyak 3 kali, kemudian pelaku memukul dada sebelah kiri korban dengan menggunakan kayu balok sebanyak 1 kali. Korban lalu dibuang oleh pelaku ke dalam sumur," kata AKP Wido Dwi, Minggu (24/9/2023).

Dari keterangan pelaku, lanjut AKP Wido, tindak pidana pembunuhan itu berawal saat pelaku hendak pulang usai makan mie ayam di pertigaan Kampung Gedung Meneng. Pelaku teringat perkataan rekannya bahwa korban tinggal sendirian di rumahnya, sehingga muncul niat pelaku untuk melakukan tindak pidana.

"Dari pengakuan pelaku sendiri niat awal hanya ingin melakukan pencurian, namun pelaku ketahuan dan akhirnya melakukan pembunuhan," bebernya.

AKP Wido menerangkan, sebelum pergi meninggalkan rumah korban, pelaku ini mengambil 3 buah tas yang ada di meja, lalu dimasukkan ke dalam karung, kemudian pergi menuju ke arah lebung dan berhenti disana.

"Ternyata di dalam salah satu tas berisi uang tunai sebanyak Rp 20 juta, uang tersebut diambil oleh pelaku, sedangkan tas yang sudah kosong dan 1 unit handphone milik korban dibuang oleh pelaku di sekitar lebung. Pelaku lalu menuju ke tempatnya bekerja sebagai penjaga alat berat excavator dan tidur di dalam alat berat tersebut. Keesokan harinya pelaku langsung kabur melarikan diri," terang AKP Wido.

Alumni Akpol 2013 menambahkan, pelaku saat ini sudah ditahan di Mapolres Tulang Bawang dan dikenakan Pasal berlapis, dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun.

Polres Tulang Bawang, menangkap pelaku pembunuhan ayah mahasiswa di Lampung.

Photo :
  • VIVA | Puji Lampung

"Pasal yang kami kenakan kepada pelaku yakni Pasal 338 KUHPidana tentang pembunuhan, atau Pasal 365 ayat 3 KUHPidana tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian, atau Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan mengakibatkan kematian," tandasnya.

Laporan: Puji Lampung

Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.

Polres Tulang Bawang, menangkap pelaku pembunuhan ayah mahasiswa di Lampung.

Photo :
  • VIVA | Puji Lampung
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya