Manajer Kedai Kopi Ini Ngaku Aksi Boikot Produk Pro Israel Bikin Omzet Turun
Jakarta – Aksi boikot produk dari produsen yang terang-terangan mendukung agresi Israel ke Palestina ramai diserukan di sejumlah negara. Salah satunya di Indonesia melalui fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Aksi boikot ini ternyata memiliki pengaruh terhadap produk dan produsen yang masuk dalam kriteria boikot. Hal ini diungkap langsung oleh seorang perempuan yang mengaku bekerja sebagai manajer salah satu brand kedai kopi asal Amerika Serikat.
Seruan Boikot Israel
- Al Jazeera
Dilihat melalui unggahan video akun Instagram @abdullahhoods, perempuan tersebut mengatakan bahwa semenjak seruan boikot produk pro-Israel gencar disuarakan, kedai kopi tempatnya bekerja mengalami penurunan omzet harian.
“Baru-baru ini saya ditanya apakah saya memperhatikan protes terhadap (nama kedai kopi tempatnya bekerja) dan apakah itu mempengaruhi toko kami. Tentu,” ujarnya seperti dilihat Selasa, 14 November 2023.
Padahal, kata dia, aksi boikot sebelumnya tidak pernah berdampak sama sekali dengan pemasukan kedai kopi yang beroperasi di bandara.
“Saya bekerja di kedai kopi bandara, protes semacam ini biasanya tidak berdampak pada kami, karena kita punya banyak sekali wisatawan luar negeri,” kata dia
Kendati bandara kerap dikunjungi banyak orang pada setiap harinya, namun kunjungan orang yang masuk ke dalam kedai kopi tersebut terus mengalami penurunan.
Wanita itu mengatakan sejak buka kedai sampai siang hari, biasanya mereka telah kedatangan ratusan pelanggan. Namun, sejak aksi protes ini berlangsung kunjungan pelanggan semakin berkurang.
Source : Satria Zulfikar/VIVA.
“Aku jujur mengatakan kami bisa merasakan efeknya (boikot), kami merasakan protesnya, biasanya kami kedatangan ratusan pelanggan (namun saat ini tidak),” ungkapnya.
“Jadi protes itu berhasil, dan ini sangat berhasil sehingga kedai kopi bandara ini pun merasakan dampaknya,” pungkasnya.
Kritik Trump yang Ingin Kuasai Gaza, HNW: Harus Ditolak, Itu Pengalihan Isu untuk Bantu Israel!
Rencana Presiden AS Donald Trump yang ingin mencaplok jalur Gaza, Palestina terus mendapat kecaman luas dari dunia internasional.
