Viral Pemilik Toko Ini Hancurkan Produk Israel
- The Guardian
Jakarta - Beredar video memperlihatkan seorang pemilik toko menghancurkan produk Israel hingga membuat pro dan kontra netizen. Hal tersebut menjadi viral di media sosial.
Dilansir akun Instagram @fakta.indo, Senin 13 November 2023. Terlihat pemilik toko membuang produk Israel berupa sabun pencuci piring. Seperti diketahui, MUI telah menjatuhkan Fatwa haram untuk membeli produk Israel.
"Semalam ada Fatwa dari Majelis Ulama Indonesia untuk memboikot mengharamkan produk-produk Israel. Itu yang saya tunggu-tunggu dari kemarin," ungkap sang perekam yang diduga sebagai pemilik toko.
"Jadi hari ini langsung saya buktikan, kalau saya memang cinta kepada Allah, saya tidak pernah merasa rugi dan dirugikan, ini uang saya beli dari hasil Alloh dan saya hancurkan karena Allah," lanjutnya.
Diketahui, Majelis Ulama Indonesia telah memberikan fatwa kepada masyarakat Indonesia untuk tidak membeli produk dari Israel. Hal tersebut sebagai duguan besar terhadap Palestina yang tengah di jajah.
Atas unggahan tersebut mengundang pro dan kontrak dari netizen sebagai berikut:
Poster Boikot Israel
- The Guardian
"Masyaallah.. Rezeki dikasih dari Allah, ketika sesama muslim meminta, langsung tergerak karena Allah. Smoga diganti dengan rezeki berlebih, karena semua dilakukan untuk Allah. Kerennn..."
"Bego jangan di pelihara..., mereka melarang apa modal anda di kembalikan mereka, tempo hari air meneral merek A**a di larang mengapa sekarang masih di jual malah sampai ngences minum di hari panas,"
"ga ngaruh kalo cuma boykot sehari, kalo berkepanjangan ngaruh lah."
"Waduhhhhhh. Harusnya lebih baik disumbangkan ke warga yang kurang mampu. Kan itu barang ditokonya sudah dia bayar sama supplier nya, dibuang juga kan percuma duit nya sudah masuk sana."
"Ayok yang punya barang barang haram mau d buang, kasi ke saya aja , nanti saya bagikan ke orang yang membutuhkan."
Daftar Produk Boikot di Medsos Belum Tentu Benar! Pakar: Banyak PHK, Jangan Sampai yang Kena Saudara Sendiri
Gerakan boikot sengaja diviralkan untuk menekan perekonomian Israel agar berhenti menjajah tanah Palestina. Masyarakat dunia dari berbagai golongan larut dalam euforianya
