Geger Penemuan Ular Spesies Baru, Kelaminnya Dua dan Nonjol Keluar
- DailyStar
VIVA Trending – Belum lama ini beredar kabar penemuan spesies ular baru yang ada di negara Asia Tenggara, Myanmar. Hewan melata yang baru ditemukan ini memiliki keunikan, yaitu memiliki dua kelamin yang menonjol keluar.
Dilansir dari Daily Star, Kamis, 9 November 2023, ular itu dikategorikan dan masuk ke dalam genus Trimeresurus atau ular hijau yang habitatnya di pohon. Ciri-ciri yang membuatnya berbeda dari ular-ular yang lain adalah alat reproduksinya. Ular itu memiliki alat kelamin jantan yang bercabang dan berbentuk aneh.
Para ahli berpendapat ular itu merupakan ancaman baru bagi populasi manusia. Ular pit viper Uetz ini ditemukan di Myanmar bagian Tengah dan Selatan. Dia memiliki racun hemotoksik yang bisa menghancurkan sel darah merah.
Selain itu, makhluk hidup yang terkena gigitanya akan mengalami degenerasi organ. Ahli herpetologi Gernot Vogel membenarkan sifat berbisa ular tersebut.
"Spesies ini merupakan ancaman bagi manusia, meskipun biasanya tidak berakibat fatal," ucapnya.
Penulis Tan Van Nguyen dari Universitas Duy Tan Vietnam menambahkan, ular itu diketahui sering menyerang manusia di wilayah tertentu di Myanmar. Si ular diidentifikasi sebagai spesies baru karena mata dan warna tubuhnya yang unik. Selain itu, alat kelamin jantannya yang tampak jauh lebih pendek dan bercabang.
Dokter Vogel menjelaskan, setiap ular memiliki dua hemipenis dan tarusan reptil memiliki hemipenis bercabang.
"Saya tidak tahu apakah ada manfaatnya (alat kelamin bercabang), mungkin lebih baik ditempatkan di pohon dan semak tapi belum pasti apakah ada alasannya," kata Dokter Vogel.
Pada umumnya, pit viper Uetz memiliki warna hijau cerah. Namun spesies baru ini diidentifikasi menggunakan spesimen yang diawetkan, yang dikumpulkan dari tahun 1998 hingga 2009. Oleh karena itu, cara memangsanya lebih baik daripada ular-ular warna hijau lainnya.
"Ia diam di semak-semak, menunggu reptil, katak, tikus, atau burung," lanjut Dokter Vogel.
"Spesies baru ini dideskripsikan baru-baru ini, jadi tentu saja belum ada data yang tersedia, tapi memang itu perilaku khas spesies hijau dari genus ini," pungkasnya.
Sebuah studi tahun 2021 menemukan beberapa kasus yang didalangi oleh gigitan Trimeresurus di Myanmar. Kebanyakan pasien mengalami pembengkakan dan masalah pembekuan darah.
Dari 355 kasus, 21 orang di antaranya menderita gagal ginjal. Spesies baru ini diberi nama ilmiah Trimeresurus Uetzi. Uetzi diambil dari nama Peter Uetz, seorang ilmuwan di Virginia Commonwealth University, yang menciptakan Reptile Database.
Gernot Vogel, Tan Van Nguyen dan rekan penulisnya Patrick David mempublikasikan penelitian mereka di jurnal Zootaxa.