Nasib Miris Damkar Kota Tasikmalaya, Ngantor di Bekas Kolam Ikan
- Twitter: @TMIHARINI
Tasikmalaya – Personel Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tasikmalaya terpaksa menumpang di bangunan bekas kolam ikan milik Dinas Peternakan dan Perikanan akibat tidak memiliki kantor sejak tahun 2021.
Kondisi memprihatinkan tersebut jadi sorotan setelah akun Twitter atau X @TMIHARINI mengunggah potret sejumlah petugas Damkar sedang istirahat di lokasi yang tak layak.
“Damkar Kota Tasikmalaya masih terus berusaha menolong warga yang membutuhkan meskipun fasilitas dan alat yang mereka miliki terbatas,” tulis keterangan unggahan, dikutip Selasa 7 November 2023.
Pengunggah menyampaikan, Damkar Kota Tasikmalaya hanya memiliki dua unit mobil pemadam kebakaran. Adapun, kedua mobil tersebut tidak dilengkapi fasilitas tangga. Sehingga, jika terjadi kebakaran di gedung tinggi mereka tidak bisa berbuat banyak.
“Kalau sampai terjadi di gedung tinggi dan kita masih gak punya itu (mobil pemadam yang bertangga), sebagian besar kita hanya bisa berdoa" ujar Kepala Bidang Damkar Kota Tasikmalaya, Boedi Santoso.
Selain tak memiliki kantor dan mobil yang layak, personel Damkar Kota Tasikmalaya juga tidak memiliki jaket khusus pemadam kebakaran yakni fire jacket. Akibat keterbatasan yang ada, mereka sampai harus meminta fire jacket bekas dari Damkar Kota Bandung.
"Ya ada kenalan di Damkar Kota Bandung, di gudangnya ada fire jacket bekas, sudah tak terpakai. Kami minta, ternyata diperbolehkan, ya sudah kami bawa. Lumayan dapat 8," kata Boedi
Boedi bercerita, selain memadamkan api pihaknya juga kerap diminta tolong oleh masyarakat untuk membasmi sarang tawon, melepas cincin yang tersangkut dan menangkap ular.
Seluruh aktivitas tersebut tentunya membutuhkan alat-alat khusus untuk menjamin keselamatan para personel Damkar. Namun, lantaran tidak punya budget, mereka sampai mencari tutorial di YouTube untuk membuat perlengkapan sendiri.
Meskipun keadaan memprihatinkan, para petugas damkar tidak pernah menolak ketika ada warga yang meminta tolong, seaneh apapun permintaan mereka.
"Layani saja, datangi saja dulu. Serumit apa pun pasti ada solusi. Tak ada alat bikin sendiri, jangan cengeng. Itu yang selalu saya tekankan kepada kawan-kawan di lapangan," pungkas Boedi