Viral! Spanduk Sayembara Tangkap Maling Berhadiah di Deli Serdang
- VIVA | BS Putra
Deli Serdang – Dipicu maraknya, aksi pencurian terjadi disekitar Jalan Tani Asli, Gang M Samin, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Warga pun, membuat spanduk sayembara tangkap maling berhadiah. Kini, spanduk tersebut viral di media sosial.
Dalam spanduk terlihat, siapa saja berhasil menangkap maling akan diberikan uang tunai Rp500 ribu menangkap maling di malam hari dan di siang hari Rp300 ribu.
Salah seorang warga sekitar, Mulyadi mengungkapkan bahwa spanduk itu, sebagai ajakan kepada masyarakat sekitar, untuk bersama menjaga keamanan di lingkungan sekitar. Karena kerap sekali warga kemalingan dan kehilangan harta benda.
"Ini bentuk keresahan warga dan kami membuat sayembara tangkap maling ini," ucap Mulyadi kepada wartawan, Selasa 31 Oktober 2023.
Mulyadi menceritakan bahwa awal ide warga membuat sayembara tangkap maling tersebut karena sebulan terakhir ini sudah tiga kali kemalingan. Bahkan, rumah ibadah tidak luput dari aksi kejahatan tersebut.
"Dalam sebulan terakhir sedikitnya tiga kali peristiwa kemalingan yang dialami warga di kawasan itu, dua di antaranya mesin pompa di rumah ibadah diambil para maling," jelas Mulyadi.
Viral! Spanduk Sayembara Tangkap Maling Berhadiah di Deli Serdang
- VIVA | BS Putra
Mulyadi mengatakan bahwa siapa yang berhasil menangkap maling tersebut akan diberi imbalan.
"Bagi siapa yang dapat menangkap akan diberikan imbalan sebesar Rp500.000 (malam hari) dan Rp300.000 (siang hari) dan harus disertakan barang bukti," ujar Mulyadi.
Mulyadi berharap dengan adanya aksi sayembara yang dilakukan warga setempat dapat menekan angka kriminalitas di wilayah tersebut.
"Semoga ini bisa menekan angka kriminalitas di kawasan ini. Kami juga berharap semoga pihak kepolisian juga bisa turun tangan," tutur Mulyadi.
Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.
Pelaku Sesumbar Kebal Hukum, Korban Penganiayaan Anak Bos Toko Roti Ungkap Laporannya Berkali-kali Ditolak Polisi
Dwi Ayu Dharmawati, seorang pegawai toko roti di Jakarta Timur yang menjadi korban penganiayaan oleh anak pemilik toko menyebut laporannya berkali-kali ditolak polisi.
