Inspiratif, Marsellinus Wellip Jadi Mantri Pertama di Hutan Distrik Towe Papua

Marsellinus Wellip, mantri pertama di Distrik Towe, Kabupaten Keerom Papua
Sumber :
  • Satu Indonesia

Papua – Fasilitas kesehatan di daerah-daerah terpencil Indonesia memang masih menjadi pusat perhatian pemerintah Indonesia. Sebab, beberapa daerah di Indonesia masih belum memiliki fasilitas kesehatan yang mumpuni untuk keberlangsungan masyarakatnya. 

Satgas Ops Damai Cartenz-2025 Gagalkan Penyelundupan Senjata ke KKB di Puncak Jaya

Hal ini tentu saja akan sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan warga yang tinggal di wilayah pedalaman karena cukup sulit untuk mengakses kesehatan yang layak. Hal ini rupanya menggerakan hati seorang pemuda asal distrik Towe, Papua. 

Pria bernama Marsellinus Wellip itu sejak kecil memiliki cita-cita untuk menjadi tenaga kesehatan alias perawat. Pria berusia 29 tahun itu sangat dekat dengan warga Distrik Towe, Kabupaten Keerom, Papua sehingga membaktikan dirinya untuk warga sekitar. 

Dokter Alex, Siswa SIPSS Ingin Mengabdi untuk Papua

Marsellinus Wellip, mantri pertama di Distrik Towe, Kabupaten Keerom Papua

Photo :
  • Satu Indonesia

Tercatat ada 1.900 jiwa di tujuh kampung yang masuk ke dalam distrik tersebut, yaitu Kampung Towe Hitam, Towe Atas, Bias, Lules, Terfones, Tefalma dan Milk. Berada di wilayah pedalaman membuat Marsellinus harus menempuh medan yang berat untuk mengunjungi warga. 

Mendagri Tito Pastikan PSU di Papua Pakai APBD, bukan APBN

Tidak menggunakan kendaraan, Marsellinus hanya berjalan kaki melalui pedalaman hutan tropis, menyisir lembah dan ngarai, hingga menyeberangi sungai lebar. Rintangan demi rintangan tersebut terus dilakoni untuk mendedikasikan dirinya untuk masyarakat sekitar. 

“Saya akan merasa lebih berguna jika langsung bisa membantu masyarakat di sana, meskipun saya tahu pasti kondisinya berat,” ungkap Marsellinus Wellip.

Berkat perjuangan membantu kesehatan masyarakat pedalaman, Marsellinus Wellip terpilih menjadi salah satu penerima penghargaan Satu Indonesia Award yang diberikan oleh Astra Indonesia sebagai bentuk apresiasi dan dukungan untuk sang pahlawan kesehatan. 

Ilustrasi/Petugas kesehatan

Photo :
  • Pixabay

Perjalanan Marsellinus untuk meraih mimpinya sebagai tenaga kesehatan di daerah asalnya cukup panjang karena ia harus melanjutkan pendidikan tinggi di kota Jayapura. Ia kemudian menempuh pendidikan di Akademi Poltekkes Jayapura dan bekerja di Puskesmas Arso. 

Setelah itu, ia ingin mengabdi untuk kampung halamannya sehingga meminta untuk dipindahkan ke distrik Towe. Ia tahu betul bahwa masyarakat di sana sangat membutuhkan tenaga kesehatan seorang mantri seperti dirinya untuk menangani masalah kesehatan. 

Marsel kemudian melakukan berbagai pendekatan kepada masyarakat di pedalaman untuk penyuluhan hidup sehat, imunisasi, dan posyandu. Ia juga berbaur dengan kegiatan warga seperti berburu, makan bersama, berkebun, dan mengunjungi pasien di tengah hutan rimba. 

Plt Wakapolrestabes Medan, AKBP. Taryono Raharja, saat memberikan keterangan pers terkait kasus pengoplosan Pertalite.(istimewa/VIVA)

Terpopuler: SPBU Disegel Karena Oplos Pertalite, Rumah Jokowi Digeruduk Mahasiswa Papua

SPBU di Medan Disegel menjadi sorotan artikel di kanal News VIVA sepanjang Sabtu, 8 Maret 2025. Sebab, aparat kepolisian menduga ada pengoplosan Pertalite di SPBU Medan.

img_title
VIVA.co.id
9 Maret 2025