Dokter Djaja Beberkan Proses Lengkap saat Memeriksa Jenazah Mirna: Dia Kekurangan Oksigen

Ahli forensik RSCM, dr. Djaja Surya Atmadja
Sumber :
  • Instagram @atmadjads

Jakarta – Dokter ahli forensik, Djaja Surya Atmadja kembali menegaskan bahwa dirinya yakin mendiang Wayan Mirna Salihin atau akrab disapa Mirna Salihin, tidak meninggal karena racun sianida

Kondisi Ussy Sulistiawaty Pasca Kepergian Sang Ibunda Tercinta Diungkap Andhika Pratama

Dalam acara Catatan Demokrasi yang ditayangkan secara langsung di tvOne, dokter Djaja Surya Atmadja menjelaskan kronologi dirinya memeriksa jenazah Mirna Salihin usai meninggal diduga karena keracunan kopi sianida

Ahli forensik dr Djaja Surya Atmadja sempat bersaksi di sidang Jessica Wongso

Photo :
  • netflix
Pihak RS Fasilitasi Tes DNA Terkait Dugaan Bayi Tertukar dalam Kondisi Meninggal

“Jadi sebelum formalin, saya lakukan pemeriksaan dari ujung rambut kepala sampai ujung kaki, depan, belakang semua saya periksa tidak ada luka, berarti tidak ada kekerasan fisik,” jelas dokter Djaja yang dikutip pada Kamis, 12 Oktober 2023. 

“Yang kedua, saya lihat itu orang meninggal itu ada yang namanya lebam mayat di bagian belakang dia tidur, itu darah kan ke belakang tuh ngumpul itu ada biru-biru di belakang itu normal,” sambungnya.

Viral Bayi Diduga Tertukar di RS Jakpus dalam Kondisi Meninggal, Begini Kronologinya

Ahli forensik, dr Djaja Surya Atmadja

Photo :
  • Tangkapan layar

Menurutnya sebagai dokter forensik, orang yang meninggal karena keracunan sianida itu mayatnya akan memiliki lebam terang dan warna wajahnya pun juga akan merah terang. Sedangkan pada saat itu jenazah Mirna berwarna lebam biru sehingga dianggapnya meninggal normal atau wajar, bukan keracunan. 

“Kalo orang keracunan sianida, lebam mayatnya itu merah terang, mukanya pun merah terang, kenapa? Orang keracunan sianida itu seperti tikus yang jatuh ke lumbung padi itu mati kelaparan. Jadi, oksigen banyak di dalam darah tapi oksigennya gak bisa dipakai, kenapa? Sianida yang tidak sempat didetoksifikasi karena masuknya banyak dia menghambat enzim pernapasan,” terang dokter Djaja lagi. 

“Jadi akibatnya apa? Gara-gara kekurangan oksigen otak bisa mati, bisa kejang-kejang, paru dia sesak napas dan lain-lain itu gejalanya, tapi karena oksigennya banyak maka lebam mayatnya tuh tidak hitam, tidak biru, merah terang,” lanjutnya menjelaskan. 

Sebagai dokter yang memeriksa Mirna, dokter Djaja mengatakan bahwa jenazahnya berwarna biru sehingga menurutnya kematian tersebut diakibatkan karena kekurangan oksigen, bukan keracunan sianida. 

“Waktu itu, mukanya biru, si Mirna mukanya biru bibirnya biru, tangannya biru, jadi itu menunjukkan dia kurang oksigen bukan keracunan sianida,” tegasnya. 

Saat menekan perut Mirna sebagai prosedur pemeriksaan forensik juga ia mengaku tidak mencium bau atau aroma pahit yang keluar dari tubuhnya. Aroma pahit itu disebutnya sebagai aroma khas dari sianida. Hal itu diketahuinya lantaran dokter Djaja Surya Atmadja adalah peneliti sianida. 

“Sehingga saya yakin bahwa itu tidak sianida, itu khas, bau sianida itu khas,” pungkasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya