Bocah 7 Tahun Tewas saat Main dengan Balon Ulang Tahunnya
- People
Amerika Serikat – Seorang ibu di Tennessee, Amerika Serikat berbagi cerita tragis tentang bagaimana balon dapat menjadi bahaya serius setelah putrinya yang berusia 7 tahun bernama Alexandra Kelly meninggal bulan lalu. Kejadian ini menimpa keluarga tersebut dalam momen yang seharusnya penuh kebahagiaan.
Dilansir dari People, pada hari ulang tahun putrinya, 24 September lalu, Channa Kelly membeli balon angka 7 berwarna pelangi yang diisi dengan helium serta sekitar 10 balon latex bertema Roblox.
Seminggu setelah pesta ulang tahun, pada tanggal 1 Oktober, Kelly duduk bersama putrinya ketika balon latex dilepaskan, tanpa menyadari bahwa balon angka 7 yang tidak terbuat dari latex bisa menjadi masalah.
Ilustrasi balon
- Pixabay/Scroedehunt
Saat meninggalkan ruangan sesaat, dia sudah menemukan putrinya tergeletak di lantai dengan balon angka 7 di sekitar kepala. Kejadian ini sangat mendalam bagi ibu tersebut, yang telah mengetahui tentang risiko tersedak oleh balon latex, namun tidak pernah membayangkan bahwa balon besar seperti yang digunakannya juga bisa berbahaya.
“Sebagai orang tua, saya selalu menyadari bahaya tersedak dengan balon latex, tetapi tidak pernah membayangkan bahwa ada risiko seperti itu berkaitan dengan balon yang sangat besar ini," kata Kelly yang dikutip pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Ibu tersebut kemudian segera mengambil tindakan, membebaskan putrinya dari balon tersebut, menelepon 911, dan mulai memberikan CPR. Karena sudah lama sejak dia mendapatkan pelatihan CPR terakhir, dia bahkan harus meminta petugas 911 untuk memberikan panduan selama proses penyelamatan.
Kisah Alexandra Kelly, anak 7 tahun yang tewas diduga karena balon ulang tahun
- People
Meskipun polisi dan petugas medis datang dengan cepat dan mencoba untuk menghidupkan kembali anak perempuannya, namun sang anak tetap tak tak tertolong. Saat ini, penyebab pasti kematian putri tersebut masih belum diketahui, apakah akibat keracunan helium atau sesak napas.
Kejadian ini telah menjadi bahan penyelidikan oleh kepolisian setempat, dan hasil penyelidikan masih menunggu. Dalam obituari putrinya, Alexandra dijelaskan sebagai seorang gadis kecil yang penuh cinta dan ramah, yang selalu suka bernyanyi, menari, dan membuat ibunya tertawa.
Kelly berharap bahwa dengan berbagi kisah tragis ini, akan meningkatkan kesadaran tentang bahaya balon dari berbagai jenis. Dia ingin orang lain tahu tentang risiko ini dan berharap bahwa tidak akan ada orang lain yang harus merasakan kehilangan anak seperti yang ia alami.
Kita semua harus berhati-hati dan memastikan bahwa balon, apa pun jenisnya, tidak berpotensi membahayakan anak-anak kita. Kejadian yang mengharukan ini adalah pengingat bagi kita semua tentang pentingnya keamanan anak-anak kita.
"Saya tidak ingin ada orang lain mengalami rasa sakit dan kehancuran yang disebabkan oleh kehilangan seorang anak,” tandas Kelly.
"Itulah yang merenggut anak saya, balon ulang tahunnya," pungkasnya.
Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata
Sejak genosida dimulai, AS telah memberikan lebih dari 18 miliar dolar AS (Rp286,2 triliun) dalam bentuk senjata kepada pemerintah Israel, kata anggota Kongres.
