Ramai Warga Yahudi Ludahi Peziarah Nasrani di Israel
- Atalayar
Tel Aviv – Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan pemukim Yahudi aliran ultra-ortodoks meludah ke tanah saat peziarah nasrani (kristen) yang lewat di Kota Tua, Yerusalem. Sebanyak lima orang yang terekam video ditangkap.
Dilansir dari Ai-Monitor, Kamis, 4 Oktober 2023, polisi Israel membentuk tim investigasi khusus untuk menginvestigasi kasus itu.
"Sayangnya, kita menyaksikan tindakan-tindakan yang memalukan terus berlanjut terhadap orang Kristen di Kota Tua Yerusalem, terutama melalui ludah oleh para ekstremis," kata Komandan Distrik Yerusalem, Doron Turgeman.
Tidak ada rincian yang diberikan mengenai identitas orang-orang yang ditangkap. Komunitas Kristen di Yerusalem sudah mengeluhkan aksi pelecehan itu. Aksi itu semakin merebak sejak pemerintahan Benjamin Netanyahu berkuasa akhir tahun lalu.
Penangkapan tersebut berdekatan dengan perayaan Jerusalem March. Sebuah acara yang biasanya menarik kerumunan besar, termasuk ribuan peziarah Kristen.
Media Israel memublikasikan rekaman video di Kota Tua pekan ini yang menunjukkan orang-orang Yahudi, termasuk anak-anak kecil, meludahi tanah saat melewati sekelompok peziarah Kristen.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk insiden tersebut dan berjanji untuk mengambil tindakan segera dan tegas.
"Israel sepenuhnya berkomitmen untuk melindungi hak suci beribadah dan berziarah ke tempat-tempat suci dari semua agama," kata Netanyahu dalam pesannya di platform pesan sosial X (twitter).
Kota Tua ini dikelilingi oleh jaringan lorong sempit yang mengelilingi beberapa situs suci bagi orang Yahudi, Kristen, dan Islam. Komunitas-komunitas lokal telah lama mengembangkan cara-cara hidup bersama meskipun ketegangan sering terjadi, terutama saat hari libur keagamaan dan nasional.
Selanjutnya, polisi akan memperketat keamanan dengan menggunakan kamera pengawas, patroli, dan pemantauan.
Diketahui bahwa setelah merebutnya pada tahun 1967, Israel mencaplok Yerusalem timur, termasuk Kota Tua, dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Kota Tua tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina serta ketegangan antara tiga agama monoteistik besar di dunia.
Bulan lalu, Patriark Latin Yerusalem, Uskup Agung Pierbattista Pizzaballa, mengatakan bahwa meskipun serangan terhadap umat Kristen di Kota Tua "bukanlah fenomena baru", serangan tersebut lebih sering terjadi "dalam beberapa waktu terakhir".