5 Orang Ahli Ini Meragukan Jessica Wongso Bunuh Wayan Mirna dalam Kasus Kopi Sianida
- Antara/Wahyu Putro A
Jakarta - Kasus pembunuhan kopi sianida yang menjerat Jessica Wongso sebagai tersangka yang telah menghilangkan nyawa Wayan Mirna kini ramai kembali setelah film dokumenter Netflix.
Dalam kasus yang terjadi pada 2016 lalu itu, banyak meragukan bahwa Jessica Wongso sebagai tersangka yang telah dijatuhkan hukuman selama 20 tahun karena meracuni Wayan Mirna.
Berikut beberapa ahli yang meragukan Jessica Wongso membunuh Wayan Mirna, dilansir berita viva sebelumnya:
1. Hotman Paris - Pakar Hukum
Baru-baru ini, Hotman Paris ikut buka suara mengenai kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Jessica Wongso. Pengacara kondang tersebut menawarkan solusi untuk mengeluarkan Jessica dari penjara.
"Bagaimana cara menyelamatkan Jessica yang divonis bersalah atas perbuatan yang belum tentu bersalah karena tingkat putusannya sudah PK (peninjauan kembali)? Sudah tidak bisa diubah lagi," Ungkap Hotman Paris.
"Caranya adalah, kalau pemimpin negeri ini sependapat dengan saya, jangan hukum seseorang yang belum pasti terbukti bersalah, caranya adalah cuma satu, tapi pastikan dulu Jessica akan diampuni," lanjutnya.
2. Otto Hasibuan - Pakar Hukum
Otto Hasibuan yang merupakan pengacara dari Jessica Wongso sangat meyakini bahwa kliennya tersbeut tidak bersalah dan bukan pembunuh yang sebenarnya.
"Hati dan pikiran saya, dan berdasarkan keilmuan yang saya peroleh dari Tuhan, saya meyakini betul bahwa Jessica tidak bersalah. Tapi putusan hakim harus saya hormati," kata Otto Hasibuan.
"Bayangkan di peradilan kita ini, ada seorang mati yang tiba-tiba bukan karena sakit, lantas tidak diotopsi. Tapi hakim bisa mengatakan ini mati karena sianida. Dukun pun nggak berani nebak itu," lanjutnya.
3. Djaja Surya Atmadja - Ahli Patologi Forensik
Dalam film dokumenter Netflix, Djaja Surya Atmadja sebagai ahli Patologi Forensik sekaligus seorang dosen turut hadir memberikan penjelasan dalam kasus Jessica Wongso, bahwa siandina yang ditemukan hanya berjumlah 0,2 miligram per liter.
Jumlah tersebut, kata Djaja Surya Atmadja, masih terbilang sangat kecil. Bahkan, sampel yang ditemukan di dalam lambung Wayan Mirna Salihin itu tidak akan memiliki arti apapun dengan kata lain jumlah racun tersebut seharusnya tidak bisa membunuh Mirna.Â
"Jumlah 0,2 miligram di lambung tidak ada artinya. Sebenarnya yang harus fokus itu di hati. Di hati (Mirna) tidak ada sianida dan tiosianat," ujar Djaja dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tahun 2016 silam.
4. Reza Indragiri - Psikolog Forensik
Reza Indragiri yang merupakan Psikolog Forensik mengaku dikasih uang tutup mulut agar tidak banyak bicara dalam kasus kematian Wayan Mirna. Hal tersbeut diungkapkan dalam film dokumenter berjudul 'Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso'.
5. Dewi Haroen - Psikolog
Dewi Haroen yang merupakan seorang Psikolog sekaligus dosen. Ia juga sebagai saksi ahli dalam persidangan mengelak bahwa Jessica Wongso membunuh Wayan Mirna. Ia mengungkapkan bahwa seseorang dianggap menjadi pembunuh tidak berdasarkan karakter orang yang terlihat dari kasat mata. Tetapi harus berdasarkan hal lain.
"Kita nggak boleh melihat orang dari hanya karakter. Tapi lebih harus kepada yang secara hukum alam buktinya tadi. Jangan langsung ke perilaku," ucapnya.